MAKALAH ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
“ Perjuangan Bangsa Indonesia
Sebelum dan Sesuadah Kemerdekaan”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial
Dosen Pembimbing :
Drs. H. Atnuri S.H
Nama kelompok :
1. Widya Dwi Cahyani (11-8000-170)
2. Lina Fatmawati (11-8000-171)
3. Seli Puspita Rini (11-8000-172)
4. Yeny Muntiani (11-8000-183)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas PGRI Adibuana Surabaya
2011
11. PERJUANGAN MENGATASI ANCAMAN DISINTREGRASI
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa, karena limpahan rahmatnya makalah Ilmu
Pengetahuan Sosial yang membahas tentang perjuangan
Bangsa Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan ini telah seslesai pada
waktunya.
Terima
kasih kami ucapkan kepada bapak Drs. Atnuri S.H karena beliau telah membimbing
kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah inimenjadi lebih lengkap dan
disusun menjadi lebih baik lagi.
Makalah
ini disusun dengan maksud dan tujuan untuk menyajikan informasi kepada pembaca
tentang perjuangan Bangssa Indonesia.Semoga dengan adanya makalah ini pembaca
bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan lebih banyak lagi.
Makalah
ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu kami membutuhkan kritik
dan saran untuk melengkapi kekurangna yang ada di makalah ini.Dan semoga
makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Surabaya, 10 oktober 2011
Daftar Isi
Kata
pengantar……………………………………… i
Daftar
isi……………………………………………. ii
BAB
I
Pendahuluan……………………………………… iii
A.
Latar Belakang……………………………… iii
B.
Permasalahan……………………………….. iii
C.
Metode Pemecahan Masalah……………….. iii
BAB II
Pembahasan
A. Perkembangan
Kolonialisme di Indonesia…............... 1
B. Kekuasaan
Bangsa Eropa di Indonesia……................. 3
C.
Pendudukan Jepang di Indonesia…………….............. 7
D.
Perlawanan Rakyat Indonesia………………............... 9
E.
Dampak Pendudukan Jepang………………................ 10
F.
Janji Kemerdekaan Jepang…………………................ 11
G.
Kekalahan
Jepang......………………………................ 13
H.
Proklamasi
kemerdekaan…......……………................ 20
I.
Kembalinya
Belanda dan Sekutu.................................. 17
J.
Pembentukan
NKRI..................................................... 22
K.
Perjuangan
Mengatasi Disintergrasi.............................. 27
BAB III
Penutup………………………………………..........................33
Kesimpulan…………………….............…….............………..33
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu Pengtahuan social
terbagi menjadi beberapa bidang ilmu, diantaranya geografi, ekonomi, sejarah,
sosiologi, antropologi, dsb. Setiap bidang ilmu tersebut membahas tentang bab
yang berbeda-beda.
Pada pembahasan kali
ini, makalah kami akan membahas tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelum dan
sesudah kemerdekaan. Karena bangsa Indonesia yang sudah dijajah bangsa asing
dengan semena-mena dan memiliki banyak cerita duka yang sangat menyakitkan
sehingga kita sebagai generasi penerus bangsa wajib mengetahui bagaimana
perjuangan para pahlawan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, oleh Karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk melengkapi kekurangan makalah kami.Dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
B.
Rumusan Masalah
a.
Kapan pertama kali Bangsa asing ke
Indonesia?
b.
Bagaimana pendudukan penjajah di
Indonesia?
c.
Bagaimana perlawanan Bangsa Indonesia?
d.
Apa dampak kedatangan penjajah bagi
rakyat Indonesia?
e.
Bagaimana proses proklamasi Indonesia?
f.
Bagaimana Perjuangan Bangsa Indonesia
setelah kemerdekaan?
C.
Metode Pemecahan Masalah
Dalam makalah ini,
penulis menggunakan metode deskriptif. Yaitu menggambarkan permasalahan yang
dibahas pada bab pembahasan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan
Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia.
1.
Latar Belakang Masuknya Bangsa
Eropa ke Indonesia.
Dengan
jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan kekuasaan Turki Usmani, maka berakhirlah
kekuasaan kerajaan Romawi Timur. Hal ini juga berakibat tertutupnya perdagangan
di Laut Tengah bagi orang-orang Eropa.Bangsa Turki menjalankan politik yang
mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasaannya.Keadaan seperti
ini menyebabkan perdagangan antara dunia Timur dengan Eropa menjadi mudur,
sehingga barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang Eropa menjadi
berkurang dipasaran Eropa, terutama rempah-rempah.
Pada
akhir abad ke-15 dan permulaan abad ke-16, pelaut-pelaut bangsa Eropa berhasil
menjelajahi samudra yang luas dan sampai ke negri-negri baru seperti Amerika,
Afrika, Asia Timur termasuk Indonesia.
Factor-faktor
yang mendorong orang-orang Eropa mengadakan penjelajahan samudra pada akhir
abad ke-16 di antaranya:
a.
Jatuhnya kota Konstantinopel tahun 1453
ke tangan penguasa Turki Usmani.
b.
Kisah perjalanan Marco Polo ke dunia
Timur, yaitu perjlanan kembalinya Marco Polo dari Negri Cina melalui pelayaran
atau lautan.
c.
Penemuan Copernicus yang didukung oleh
Galileo, yang menyatakan bumi ini bulat.
d.
Penemuan kompas (penunjuk arah mata
angin)
e.
Semangat Rocenquesta, yaitu semangat
pembalasan terhadap kekuatan islam dimanapun yang dijumpainya.
Dengan latar belakang
inilah bangsa-bangsa Barat melakukan penjelajahan Samudra yang dipelopori oleh
bansa Spanyol dan Porstugis , serta diikuti oleh Belanda, Inggris, Perancis dan
lain sebagainya.
a.
Penjelajahan Bangsa Spanyol
Setelah perjanjian
Tordesillas (1492). Christopher Columbus mengajukan permohonan bantuan kepada
raja Spanyol untuk berlayar mencari sumber
rempah-rempah di dunia timur,dan permintaan itu dipenuhi.
Ketika Columbus tiba di
kepulauan Bahama, ia merassa dirinya telah sampai dikepulauan Hindia yang
merupakan sumber rempah-rempah.Walaupun di kepulauan itu tidak ditemukannya
rempah-rempah.
Sejak Columbus
menemukan kepulauan ini , maka pelayar-pelayar selanjutnya hanya sampai
berlayar dikepulauan ini seperti :
1.
Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519
dengan menaklukkan suku Indian yaitu kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan.
2.
Pizzaro padatahun 1530 menaklukkan
kerajaan Indian di Peru yang bernama kerajaan Inca.
Kemudian penjelajahan
bangsa Spanyol dilanjutkan oleh Ferdinant Magellan.Ia seorang pelaut bangsa
Spanyol yang banyak mempelajari pengalaman pelayaran Columbus ke Amerika.
Pada tahun 1519,
rombongan Magellan atas nama raja Spanyol, memulai pelayarannya menuju ke
daerah Hindia. Pada tahun 1520 mereka telah tiba di kepulauan Filipina.Magellan
mendirikan tugu peringatan yang menyatakan bahwa daerah itu menjadi milik raja
Spanyol.Karena di Filipina terjadi kekacauan maka rombongan maka rombongan
Magellan yang dipimpin oleh Sebastian d’Elcano melanjutkan pelayarannya ke arah
selatan selatan dan sampai di kepulauan Maluku pada tahun 1521. Namun di Maluku
telah berkuasa bangsa Portugis yag telah tiba sejak tahun 1512.
b.
Penjelajahan Bangsa portugis
Setelah perjanjian
Tordesillas (1492) pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartolomeus Diaz mencoba
mencari jalan keluar untuk penemuan dunia Timur (pusat rempah-rempah).Namun
pelayaran ini hanya sampai di Afrika Selatan, hal ini disebabkan karena
besarnya gelombang ombak Samudra Hindia (Samudra Indonesia). Oleh Bartholomeus
Diaz, tanjung itu diberi nama Tanjung Pengharapan (Cape of Good atau Tanjung Harapan sekarang).
Pada tahun 1511, dari
India bangsa
Portugis mengirim Ekspedisinya dibawah pimpinan Alfonso d’Albuquerqe, mengikuti
perjalanan para pedagang islam. Pada tahun 1511 itu juga Portugis berhasil
menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara.Kemudian bangsa
Portugis melanjutkan pelayarannya kearah timur, untuk mendapatkan sendiri pusat
rempah-rempah yang ada di Maluku.Dan akhirnya bangsa Portugis tiba di Ternte
(Maluku) tahun1512.
Ketika bangsa Potugis
sampai di Ternate ternyata telah terjadi peperangan antara kerajaan Ternate dan
kerajaan Tidore.Kerajaan Ternate menyambut baik kedatangan bangsa Portugis.Hal
itu dilakukan agar bangsa Portugis dapat dijadikan sekutu oleh kerajaan Ternate
untuk membantu melawan kerajaan Tidore yang dibantu oleh bangsa Spanyol.Jadi
secara tidak langsung perang tersebut merupakan perang antara bangsa Spanyol
dan bangsa Portugis.
Untuk menyelesaikan
pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, paus turun tangan, pada tahun 1521
dilakukan perjanjian Saragosa (Zaragoza).Isi perjanjian itu antara lain :
1.
Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu
pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.
2.
Wilayah kekuasaan Spanyol membentang
dari mexicokearah barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan
Portugis membentang dari Brazilia kea rah timur sampai ke kepulauan Maluku.
Jadi berdasarkan
perjanjian itu, maka wilayah Maluku berada dibawah pengaruh kekuasaan bangsa
Portugis dan bangsa Spanyol harus meninggalkan Maluku untuk kembali ke
Filipina.
c.
Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia
Bangsa Portugis
menguasai jalur pelayaran perdagangan antara Hindia Timur (Indonesia Timur/
Maluku) sampai Eropa selama hampir satu abad.Perdaangan rempah-rempah oleh
bangsa Portugis sangat besar pengaruhnya terhadap bangsa Belanda.Terlebih lagi
setelah para pedagang Belanda tidak diperkenankan lagi untuk melakukan
kegiatannya di Bandar perdagangan Lisboa (Lisabon, Portugis).
Para pedagang Belanda
berusaha sendiri untuk mencari dan menemukan sumber rempah-rempah yang ada di
dunia Timur.Bangsa Belanda memulai pelayarannya, pada tahun 1596 dibawah
pimpinan Cornelis de Houtman tiba di Banten (Indonesia).Belanda melanjutkan
pelayarannya kearah timur dan mereka kembali dengan membawa rempah-rempah dalam
jumlah yang cukup banyak.Sejak keberhasilannya itu, para pedagang Belanda
semakin ramai datang ke Indonesia. Untuk mengatasi persaingan antar pedagang
pemerintah Belanda membentuk usaha atau kongsi dagang yang diberi namavereenigde oost indische compagnie(VOC)
yaitu persekutuan dagang Hindia Timur.
VOC berdiri pada tahun
1602, VOC merupakan suatu badan dagang para pedagang-pedagang belanda yang
mendapatkan hak istimewa dari pemerintahan Belanda.
d.
Kedatangan Bangsa Inggris di Indonesia
Pada abad ke-18 para
pedagag Inggris juga sudah banyak berdagang di Indonesia, sehingga sekaligus
menjadi saingan VOC (Belanda).Di bawah Gubernur Jendral Lord Minto yang
berkedudukan di Kalkuta (India) dibentuk ekspedisi Inggris untuk merebut
daerah-daerah kekuasaan Belanda yang ada di wilayah Indonesia.Pada tahun 1811,
Thomas Stamford Raffles telah berhasil merebut seluruh wilayah kekuasaan
Belanda di Indonesia. Hubungan antara Indonesia dengan Eropa hamper seluruhnya
dikuasai oleh Inggris. Tetapi berdasarkan perjanjian London tahun 1815, inggris
diharuskan mengembalikan wilayah kekuasaan di Indonesia kepada Belanda.Dan pada
tahun 1816 Inggris melaksanakan kewajibannya itu.
B.
Perkembangan Kekuasaan Bangsa Eropa di Indonesia
a.
Kekuasaan Bangsa portugis di Indonesia
Pada tahun 1511, Malaka
berhasil direbut oleh Portugis dibawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque.Dengan
demikian bangsa Portugis dapat mengadakan perdagangan langsung dengan daerah-daerah
yang ada di Indonesia, seperti Ternate, Ambon, Banda, dan Timor.Di Ternate
bangsa Portugis berusaha merebut perdagangan cengkeh dan pala.
Bangsa portugis
berusaha menanamkan kekuasaannya di daerah Maluku.Hal ini dilakukan dengan
tujuan agar dapat memonopoli perdagangan rempah-rempah.Namun tindakan-tindakan
bangsa Portugis yang semakin sewenang-wenang dan bertindak kejam terhadap
rakyatdapat menimbulkan terjadinya pertentangan antara rakyat Maluku dengan
bangsa Portugis. Pertentangan ini semakin memuncak setelah bangsa Portugis
membunuh Sultan Hairun dari kerajaan
Ternate. Rakyat Ternate angkat senjata dibawah pimpinan putranya yang bernama
Baab Ullah dan akhirya tahun 1575 bangsa Portugis terusir dari daerah Maluku.
b.
Kekuasaan VOC (kompeni Belanda) di Indonesia
VOC pada dasarnya
bertujuan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dan untuk dapat memperkuat
kedudukannya dalam menghadapi lawan-lawannya seperti Portugis dan Spanyol.VOC
diberi hak istimewa, sehingga menjadi sebuah badan yang berdaulat. Hak istimewa
itu diantaranya:
1.
Hak monopoli untuk berdagang antara
Amerika Selatan dengan Afrika,
2.
Hak memelihara angkatan perang,
berperang, mendirikan benteng-benteng dan menjajah,
3.
Hak untuk mengangkat pegawai-pegawainya,
4.
Hak untuk memeri pengadilan,
5.
Hak untuk mencetak dan mengedarkan uang
sendiri.
Dan sebaliknya VOC
mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi terhadap pemerintah Belanda
yaitu :
a.
Bertanggung jawab kepada Staten General (badan perwakilan),
b.
pada waktu perang harus membantu
pemerintah Belanda dengan uang
dan
angkatan perang.
Pada awalnya hubungan
dengan VOC di Banten mengalami kesulitan dan walaupun dapat berhubungan,
harga-harga barang yang diperoleh sangat mahal. Pada tahun1618 Jan Pieterzoon
Coen dengan izin dari pangeran Jayakarta mendirikan benteng di kota Jayakarta.
Ketika terjadinya perselisihan antara Pangeran Jayakarta dengan orang-orang
Belanda. Dan orang-orang Belanda membakar kota Jayakarta. Pada tahun 1619, Jan
Pieterzoon Coen mendirikan kota baru diatas kota yang dibakar dengan nama kota
Batavia. Dan Jan Pieterzoon Coen menjadikan kota Batavia sebagai pusat
perdagangan dan pusat kekuasaan Belanda di wilayah Indonesia. Dari Batavia ini,
bangsa Belanda melakuakan perluasan dan penyerangan-penyerangan terhadap
kerajaan-kerajaan di Indonesia.Akibatnya, rakyat Indonesia sangat membenci
pemerintahan dan kekuasaan VOC atas wilayah Indonesia.
c.
Indonesia di bawah Pemerintahan Kerajaan Belanda
Pada akhir abad 18, VOC
mengalami kemunduran akibat kerugian yang sangat besar dan hutang yang
dimilikinya berjumlah sangat besar. Hal ini juga di akibatkan oleh:
1.
Persaingan dagang dari bangsa Prancis
dan Inggris.
2.
Penduduk Indonesia, terutama jawa telah
menjadi miskin, sehingga tidak mampu membeli barang-barang yang dijual oleh
VOC.
3.
Perdagangan gelap meraja lela dan
menerobos monopoli perdagangan VOC.
4.
Pegawai-pegawai VOC banyak melakukan
korupsi dan kecurangan-kecurangan akibat dari gaji yang diterimanya terlalu
kecil.
5.
VOC mengeluarkan anggaran belanja yang
cukup besar untuk memelihara tentara dan pegawai-pegawai yang jumlahnya cukup
besar untuk memenuhi pegawai daera-daerah yang baru di kuasai, terutama di Jawa
dan Madura.
Pada
tahun 1799 badan perdagangan ini akhirnya dibubarkan.Segala hak dan
kewajibannya diambil oleh pemeritah republik Bataafche yang berkuasa atas
wilayah Indonesia sampai tahun 1807. Pada tahun 1807, republik Bataafche
dihapuskan oleh kaisar Napoleon Bonaparte dan diganti bentuknya menjadi
kerajaan Holland di bawah pemerintahan raja Louis Napoleon Bonaparte (adik dari
kaisar Napoleon). Maka akibat perubahan ketatanegaraan itu, akhirnya Indonesia
menjadi daerah jajahan kerajaan Holland (kerajaan Belanda).Karena Perancis dan
kerajaan Belanda itu terlibat dalam perang dengan inggris.Tugas berat ini
dibebankan kepada Herman imempertahankan pulau jawa dari serangan pasukan
Belanda.
d.
Pemerintahan Daendels di Indonesia (1808-1811)
Pada
tahun 1808, Deandels diangkat menjadi gubernur jendral atas wilayah Indonesia.Tugas
utamanya adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan
Inggris.Dalam upaya tersebut, perhatian Daendels hanyalah terhadap pertahanan
dan ketentaraan.
membangun
ketentaraan, untuk memperkuat peranga nya, deandels
melatih orang-orang Indonesia. Pembangunan angkatan perangnya ini dilengkapi
dengan pendirian tangsi-tangsi atau benteng-benteng, pabrik mesin juga rumah
sakit tentara.
Membangun
jalan pos di samping itu, Daendels memerintahkan pembuatan
jalan pos dari Anyer di Jawa Barat sampai Panarukan di Jawa Timur. Pembuatan
jalan ini menggunakan tenaga rakyat dengan system kerja rodi atau kerja
paksa,hingga selesainya pembangunan jalanan ini. Pekerjaan menyelesaikan
pembuatan jalan pos ini merupakan keberhasilan yang gemilang, tetapi lain
halnya dengan bangsa Indonesia, di mana setiap jengkal jalan itu merupakan
peringatan terhadap rintihan dan jeritan jiwa orang yang mati dalam pembuatan
jalan tersebut.
Membangun
pelabuhan,setelah pembuatan jalan selesai, Daendels
memerintahkan pembuatan perahu-perahu kecil. Selanjutnya pembuatn
pelabuhan-pelabuhan tempat bersandarnya perahu perang itu.Pembuatan pelabuhan
itu telah memakan ribuan korban jiwa orang Indonesia di Banten akibat dari
penyakit malaria yang menyerang para pekerja paksa.
Akhirnya pembuatan
pelabuhan itu tidak selesai. Deandels mengangap
jiwa rakyat Banten tidak ada harganya, sehingga hal ini mengakibatkan
pecahmya perang antara Deandels dan kerajaan Banten. Dan hanya usaha untuk
memperluas pelabuhan di Surabaya yang
cukup memuaskan.
perumusan raja-raja
dengan Deandels setelah Deandels mengetahui bahwa sultan Banten tidak sanggup memperbaiki sejumlah besar
pekerjaan yang harus dikerjakan di
Banten selatan. Mangkubumi (perdana mentri) Banten yang dianggap oleh Deandels
sebagai tiang perlawanan terhadap belanda di bunuh dan mayatnya di buang ke
laut. Pada waktu deandels membuat aturan-aturan baru tentang sopan-santun
antara orang belanda dengan raja-raja di jawa tengah,Ngayogyakarta menetang dan
menyiapkan perlawanan. Sultan Humengku Buwono I yang menentang Deandels dipecat
dari kedudukannya dan sejak itu ia disebut dengan gelar Sultan Sepuh.Sudah
tentu tindakan Deandels tersebut membuat raja-raja Banten dan ngayogyakarta
sangat membenci Belanda dan membuat raja-raja tersebut menjalin hubungan
rahasia dengan Inggris, agar dapat mengusir Belanda dan Pulau Jawa.
e.
Kekuasaan Inggris di Indonesia
Setelah Deandels
ditarik kembali ke negri Belanda, Janses diangkat sebagai gubernur Jendral atas
wilayah Indonesia.Pada tahun 1811, tentara inggris mengadakan serangan terhadap
wilayah yang dikuasai oleh Belanda.Pasukan Inggris tidak mengalami kesulitan
dalam menghadapi Belanda.Di samping itu, Belanda juga mendapat serangan dari
raja-raja Jawa.Serangan-serangan itu menjadi penyebab menyerahnya Belanda tanpa
syarat.
Sejak tahun 1811 itu
juga wilayah Indonesia menjadi daerah jajahan East Indian Company (EIC).Untuk wilayah Indonesia Lord Minto
mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai pemegag pemerintahan dengan pangkat
Letnan gubernur Jendral.
Pemerintahan jajahan
Inggris atas wilayah Indonesia tidak jauh berbeda dengan bangsa-bangsa Eropa
Lainnya.Sehingga raja-raja di Jawa yang merasa telah berjasa membantu Inggris
merasa sangat kecewa.Pada tahun1812, Sultan Sepuh kembali menentang
pemerintahan Inggris. Namun Raffles telah memperalat Pangeran Notokusumo untuk
mengetahui gerak-gerik Sultan Sepuh. Setelah mengetahui rencana Sultan Sepuh,
Raffles menangkap Sultan Sepuh ditangkap dan diasingkan ke Pulau Pinang.
Tindakan yang dilakukan
oleh Raffles pada masa pemerintahannya adalah membagi daerah Jawa atas 16
daerah karesidenan, dengan tujuan untuk mempermudah pemerintah melakukan
pengawasan terhadap daerah-daerah yang dikuasainya. Setelah Napoleon Bonaparte
dapat dikalahkandalam pertempuran di Leipzig dan kemudian tertangkap, maka pada
tahun 1814 melalui konvensi London, Inggris mengembalikan semua daerah
kekuasaan Belanda yang dikuasai oleh inggris. Tetapi raffles tidak setuju oleh Letnan Gubernur
Jendral Jhon Fendall.Pada tahun 816 Jhon Fendall menyerahkan wilayah Indonesia
kepada Belanda.
f.
Pemerintahan Kolonial Belanda
Setelah dilakukan
perjanjian antara inggris dengan belanda pada konvensi London 1814, daerah
Indonesia dikembalikan kepada Belanda.Untuk mengurus pengembalian itu, dikirim
komisi jendral yang terdiri dari Van Der Capellen, Elout, dan Buyskes
1816.Tugas komisi jendral itu sangat berat, yaitu memperbaiki sistem
pemerintahan dan perekonomian.Dalam menjalankan tugas itu, berbagai tantangan
muncul yaitu menghadapi perekonomian yang buruk, persaingan dagang bangsa
inggris, sikap bangsa Indonesia yang memusuhi bangsa Belanda. Pertentangan yang
terjadi antara bangsa Indonesia dengan bangsa Belanda disebabkan oleh karena
itu:
1.
Kebencian golongan raja dan bengsawan
Indonesia terhadap pemerintah Belanda yang menyebabkan kemuduran kekuasaan
mereka.
2.
Kebencian golongan pedagang Indonesia
terhadap Belanda yang mematikan mata pencarian mereka.
3.
Kebencian terhadap Belanda berdasarkan
agama, seperti meetusnya perang Diponegoro, perang Padri, Perang Aceh, dan lain
sebagainya.
Untuk
menghadapi pertentangan yang kuat dari bangsa Indonesia, Belanda menindas
dengan jalan perang colonial dan politik devide et impera, yaitu memecah belah
bangsa Indonesia.
C.
ZAMAN KEPENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
1.
Masuknya Jepang ke Wilayah Indonesia
sebagai Negara
fasis-militerisme di Asia, jepang sangat kuat, sehingga meresahkan kaum
pergerakan nasional di Indonesia. Dengan pecahnya perangdunia II, jepang terjun
dalam kancah peperangan itu.Sikap pergerakan politik bangsa Indonesia dengan
tegas menentang dan menolak bahwa fasisme sedang mengancam dari arah
utara.Sikap ini dinyatakan dengan jelas oleh Gabungan Politik Indonesia (GAPI).
Sementara itu di jawa muncul Ramalan Joyoboyo yang mengatakan bahwa pada suatu
saat pulau jawa akan di jajah oleh bangsa kulit kuning, tetapi mur
penjajahannya hanya “seumur jagung”. Setelah penjajahan bangsa kulit kuning itu
lenyap akhirnya Indonesia merdeka.
Pada tanggal 8 Desembar
1941 pecah perang di lautan pasifik yang melibatkan jepang.Angkatan perang
jepang begitu kuat, sehingga hindia belanda yang merupakan benteng kebanggaan
inggris di Asia Tenggara akhirnya jatuh ketangan pasukan jepang. Peperangan
yang di lakukan oleh jepang di Asia Tenggara dan di lautan pasifik ini diberi
nama Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik. Secar kronologis
serangan-serangan pasukan jepang di Indonesia adalah sebagai berikut: diawali
dengan menduduki tarakan (10 januari 1942), kemudian Minahasa, Sulawesi,
Balikpapan, Ambon. Kemudian pada bulan Februari 1942 pasukan jepang meduduki
Pontianak, Makasar Banjarmasin, Palembang, dan Bali.
Pendudukan terhadap
Pelembang lebih dulu oleh jepang mempunyai arti yang sangat penting dan
strategis yaitu untuk memisahkan antara Batavia yang menjadi pusat kedudukan
belanda di Indonesia dengan singapura sebagai pusat kedudukan inggris.Kemudian,
pasukan jepang melakukan serangan ke Jawa dengan mendarat di daerah Banten,
Idramayu, Kragan (antara Rembang dan Tuban).Selanjutnya, menyerang pusat
kekuasaan belanda di Batavia (5 Maret 1942), Bandung (8 Maret 1942) dan
akhirnya pasukan belanda di Jawa menyerah kepada Panglima Bala Tentara Jepang
Imamura di Kali jati (Subang, 8 Maret 1942).Dengan demikian, seluruh wilayah
Indonesia telah menjadi bagian dari kekuasaan penjajahan jepang.
2.
Penjajah Jepang di Indonesia
Bala Tentara Nippon
adalah sebutan resmi pemerintahan militer pada masa pemerintahan jepang.Dalam
pelaksanaan sistem pemerintahan ini, kekuasaan atas wilayah Indonesia di pegang
oleh dua angkatan perang yaitu angkatan darat (Rikugun) dan angkatan laut
(kaigun).Masing-masing angkatan mempunyai wilayah kekuasaan. Dalam hal ini
Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah kekuasaan yaitu:
a.
Daerah Jawa dan Madura dengan pusatnya
Batavia berada di bawah kekuasaan Rikugun.
b.
Daerah Sumatra dan Semenanjung Tanah
Melayu dengan pusatnya Singapura berada di bawah kekuasaan Rikugun. Daerah
Sumatra di pisahkan pada tahun 1943, tapi masih berada di bawah kekuasaan
Rikugun.
c.
Daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, Irian berada dibawah kekuasaan Kaigun.
3.
Organisasi Bentukan Jepang
Pasukan jepang selalu
berusaha untuk dapat memikat hati rakyat Indonesia.Untuk menarik simpati bangsa
Indonesia maka dibentuklah organisasi resmi seperi gerakan Tiga A, Putera, dan
PETA.
Gerakan
Tiga A semboyannya adalah “Nippon Pelindung Asia, Nippon
Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia”. Gerakan ini dipimpin oleh Syamsudin S.H.
namun dalem perkembangan selanjudnya gerakan ini tidak dapat menarik simpati
rakya, sehingga pada tahun 1943 gerakan Tiga A dibubarkan dan diganti Putera.
Pusat
Tenaga Rakyat (Putera) Organisasi ini dibentuk pada tahun
1943 dibawah pimpinan “Empat Serangkai”, yaitu bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar
Deawantara, Kiyai Haji Mas Mansyur. Grakan Putera ini pun diharapkan dapat
menarik perhatian bangsa Indonesia agar membantu pasukan Jepang dalam seyiap
peperangan yang dilakukannya.Tetapi gerakan Putera yang merupakan bentukan
Jepang ini ternyata menjadi boomerang bagi Jepang, karena anggota-anggota dari
Putera memiliki sifat nasionalisme yang tinggi. Propaganda anti sekutu yang
didengung-dengungkan oleh Jepang kepada bangsa
Indonesia ternyata
tidak memlbawa hasil seperti yang diharapkan oleh Jepang.Di pihak lain, ada
segi positif selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, seperi berlangsungnya
proses Indonesianisasi dalm banyak
hal, diantaranya bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi, nama-nama di
indonesiakan, kedudukan seperti pegawai tinggi, sudah dapat dijabat oleh
orang-orang Indonesia dan sebagainya.
Pembela
Tanah Air (PETA) PETA merupakan sebuah organisasi
bentukan Jepang dengan keanggotaannya terdiri dari pemuda-pemuda Indonesia.
Dalam organisasi PETA ini para pemuda bangsa Indonesia dididik atau mendapatkan
latihan kemiliteran dari pasukan Jepang.
Tujuan awal pembentukan
organisasi PETA ini adalah untuk memenuhi kepentingan peperangan Jepang di
Lautan Pasifik.Dalm perkembangan berikutnya, ternyata PETA justru sangat besar
manfaatnya bagi bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan melalui perjuangan
fisik.Misalnya Jendral Sudirman dan Jendral A.H. Nasution adalah dua tokoh
militer Indonesia yang pernah menjadi pemimipin pasukan PETA pada zaman
Jepang.Namun karena PETA dianggap terlalu bersifat Nasionalisme dan berbahaya
bagi Jepang maka pada tahun 1944 PETA dibubarkan dan diganti dengan Jawa Hokokai.
4.
Perlawanan Rakyat terhadap Jepang
Buruknya kehidupan
rakyat mendorong timbulnya perlawanan rakyat dibeberapa tempat seperti :
a.
Aceh, pada tahun 1942, pada awal
pendudukan Jepang terjadi pemberontakan di Cot Plieng, Lhok Sumawe dibawah pimpinan Tengku Abdul Jalil.
Pemberontakan ini dapat dipadamkan. Namun dua tahun kemudian tahun1944 muncul
lagi pemberontakan di Meureu dibaeah pimpnan Teuku Hamid dan dapat dipadamkan
juga oleh pasukan Jepang.
b.
Karang Ampel, Sindang (kabupaten
Indramayu) tahun 1943 terjadi perlawanan rakyat di daerah itu kepada Jepang.
Perlawanan ini dipimpin oleh haji Madriyan dan kawan-kawannya, namun perlawanan
ini berhasil ditindas oleh Jepang dengan sangat kejamnya.
c.
Sukamanah (kabupaten Tasikmalaya), tahun
1943 terjadi perlawanan rakyat didaerah itu kepada Jepang. Perlawanan ini
dipimpin oleh Haji Zaenal Mustafa. Dalam perlawanan ini Haji Zaenal Mustafa
berhasil membunuh kaki tangan Jepang. Dengan kenyataan seperti ini, Jepang
melakukan pembalasan yang luar biasa dan melakukan pembunuhan masal terhada
rakyat.
d.
Blitar, pada tanggal 14 pebruari
1945terjadi pemberontakan PETA di bawah pimpinan Supriyadi (Putra Bupati
Blitar). Dalam memimpin pemberontakan ini Supriyadi tidak sendirian dan dibantu
oleh teman-temannya seperti Dr. Ismail, Mudari, Suwondo. Pada pemberontakan
itu, orang-orang Jepang yang ada di Blitar dibinasakan. Pemberontakan heroic
ini benar-benar mengejutkan Jepang, terlebih lagi pada saat itu Jepang terus
menerus mengalami kekalahan didalam perang Asia Timur Raya dan perang Pasifik.
Kemudian Jepang mengepung Supriyadi, namun pasukan Supriyadi tetap mengadakan
aksinya. Jepang tidak kehilangan akal, ia melakukan tipu muslihat agar
pemberontak menyerah saja dan akan dijamin keselamatannyaserta akan dipenuhi
tuntutannya. Tipuan Jepang tersebut ternyata berhasil dan akibatnya banyak
anggota PETA yang meyerah. Pasukan PETA yang menyerah tidak luput dari hukuman
Jepang dan beberapa orang dijatuhi hukuman mati seperti Ismail dan
kawan-kawannya. Disamping itu ada pula ada yang meninggal karena siksaan
Jepang.
Secara umum dapat
dikatakan bahwa pendudukan Jepang dibumi Indonesia tidak dapat diterima.Jepang
juga sempat mengadakan pembunuhan secara besar-besaran terhadap masyarakat dari
lapisan terpelajar didaerah Kalimantan Barat, dan hanya sebagian kecil saja
yang dapat menyelamatkan diri dan lari ke kepulauan Jawa.Setelah
kekalahan-kekalahan yang dialami oleh Jepang pada setiap peperangannya dalam
perang pasifik, akhirnya pada tanggal 14 agustus 1945 Jepang menyerah pada
sekutu.
5.
Dampak Pendudukan Jepang bagi Bangsa Indonesia
Bidang
Politik sejak masuknya kekuasaan Jepang di Indonesia,
organisasi-organisasi politik tidak dapat berkembang lagi.Bahkan pemerintah
pendudukan Jepang menghapuskan segala bentuk kegiatan-kegiatan
organisasi.Organisasi tersebut dihapus dan diganti dan organisasin buatan
Jepang.Sehingga kehidupan politik pada masa itu diatur oleh pemerintahan
Jepang, walaupun masih terdapat beberapa organisasi politik yang terus berjuang
menentakan pendudukan Jepang di Indonesia.
Bidang
Ekonomi pendudukan bangsa Jepang atas wilayah Indonesia
sebagai Negara imperialis, tidak jauh berbeda dengan Negara-negara imperialism
lainnya. Kedatangan bangsa Jepang ke Indonesiaberlatar belakang masalah
ekonomi, yaitu mencari daerah-daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan
baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari tempatpemasaran untuk
hasil-hasil industrinya. Sehingga aktivitas perekonomian bangsa Indonesia pada
zaman Jepang sepenuhnya dipegang oleh pemerintah Jepang.
Bidang
Pendidikan pada masa pendudukan Jepang di
Indonesia, kehidupan di Indonesia berkembang pesat dibandingkan dengan
pendudukan Hindia Belanda.Jepang memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia
untuk mengikuti pendidikan pada sekolah-sekolah yang di bangun oleh pemerintah.
Di samping itu, bahasa Indonesia di gunakan sebagai bahasa perantara pada
sekolah-sekolah. Namun tujuan Jepang mengembangkan pendidikan yang luas pada
bangsa Indonesia adalah untuk menarik simpati dan mendapatkan bantuan rakyat
Indonesia dalam menghadapi lawan-lawannyapada perang Pasifik.
Bidang
Kebudayaan Jepang sebagai negara fasis selalu
berusaha untuk menanamkan kebudayaannya. Salah satu cara Jepang adalah
kebiasaan menghormat kearah matahari terbit. Pengaruh Jepang di bidang
kebudayaan lebih banyak dalam lagu-lagu, film, drama yang sering kali di
pakai untuk propaganda. Banyak lagu
Indonesia diangkat dari lagu Jepang yang popular pada jaman Jepang.iwan Kusuma
Sumantri dari buku “sang pejuang dalam
gejolak sejarah” menulis kebiasaan-kebiasaan dan kepercayaan-kepercayaan
yang sangat merintangi kemajuan kita, mulai berkurang. Kebiasaan sehari-hari
(misalnya senin) bagi anak-anak sekolah maupun pegawai-pegawai atau buruh untuk
menghormati bendera kita(merah putih) serta pula menyanyikan lagu kebangsaan
atau lagu-lagu nasional merupakan kebiasaan yang di wariskan Jepang kapada
bangsa Indonesia.
Bidang
Sosial selama masa pendudukian Jepang penderitaan bangsa
Indonesia semakin bertambah.Terlebih lagi rakyat di jadikan Romusha (kerja paksa).Sehingga banyak jatuh korban akibat
kelaparan dan penyakit.
Bidang
birokrasi kekuasaan Jepang di pegang oleh kalangan militer,
yaitu dari angkatan darat (rikugun) dan angkatan laut (kaigun).pengalaman
penerapan birokrasi di Jawa dan Sumatra lebih banyak dari pada tempat-tempat
lain.
Bidang
militer kekuasaan Jepang atas Indonesia memiliki arti
penting, khususnya dalam bidang militer.Para pemuda bangsa Indonesia diberi
pendidikan di bidang militer melalui organisasi PETA.Pemuda-pemuda yang
tergabung dalam PETA inilah yang nantinya menjadi inti kekuatan dan pergerakan perjuangan
rakyat Indonesia mencapi kemerdekaannya.
6.
Janji Kemerdekaan dari Pemerintahan Jepang
Menjelang perang dunia
II tahun 1939,Jepang menjadi salah satu Negara terkuat yang mempunyai rencana
untuk menguasai seluruh kawasan Asia Pasifik. Pasukan Jepang melancarkan
serangan ke Negara yang berada di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia yang
saat itu masih di kuasai oleh Belanda.Pada tanggal 11 januari 1942 pasukan
Jepang menguasai Kalimantan Timur.Jepang hanya memerlukan waktu kurang dari
satu bulan untuk menguasai seluruh Pulau Kalimantan. Selama bulan Februari dan
Maret 1942 pasukan Jepang menyerbu Pulau
Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku.
Akhirnya pada tanggal 8
maret 1942 Belanda menyerah pada pada
Jepang. Sejak itu kekuasaan Belanda berakhir di Indonesia. Pada awalnya, bangsa Indonesia menyambut
baik kemenangan Jepang atas Belanda. Namun Jepang ternyata mempunyai sikap yang
sama dengan Belanda. Ibarat pepatah, setelah keluar dari mulut harimau lalu
masuk ke mulut buaya.Begitulah yang di alami bangsa Indonesia yang lepas dari
penjajahan Belanda, tetapi langsung di kuasai Jepang.Perlawanan juga di
lancarkan secara terbuka oleh anggota pasukan PETA (Pembela Tanah Air) Jawa
Timur dengan dipimpin Supriyadi. Sedangkan rakyat Jawa Barat melawan Jepang di
bawah kepemimpinan KH Zainal Muztafa, seorang
ulama yang cukup berpengaruh. Pada tanggal 7 september 1944 Perdana
Mentri Jepang, Jendral Kunaiki Koiso, menyampaikan janji bahwa pemerintah
Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Namun waktunya
belum dipastikan.
A.
Pembentukan BPUPKI
Memasuki tahun 1945
pasukan Jepang terus mengalami kekalahan.Pemerintah Jepang untuk segera
merealisasikan janjinya memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Pada
tanggal 1 maret 1945 panglima pasukan Jepang di Pulau Jawa, Letnan Jendral
Kumaici Harada, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pihak jepang membutuhkan waktu lebih dari satu bulan
untuk memilih ketua dan anggota BPUPKI yang semuanya berjumlah 60 orang. Pada
29 april 1945 penguasa jepang mengumumkan dr.K.R.T. Radjiman Wediodiningrat sebagai
ketua BPUPKI.Ia didampingi oleh
seorang wakil dari pemerintahan Jepang yaitu Yoshio Ichibangase. Selain itu ada tujuh orang jepang yang
duduk sebagai pengurus istimewa. Pemerintah pendudukan jepang pada taggal 28
mei 1945 mengadakan acara pelantikan pengurus dan angggota BPUPKI. Pelantikan
dilakukan di gedung yang sekarang menjadi kantor Departemen luar Negeri, yakni
Jalan Pejambon Jakarta. Gedumg itu pada jaman jepang di jadiakan kantorTyuo
Sangi In ( Majelis Penasihat Pusat) yang menggantikan fungsi Volksraad
(Dewan Rakyat) pada zaman Belanda.
BPUPKI menggelar dua
kali persidangan, siding pertama berlangsung dari tgl 29 mei hingga 2 juni 1945.
Dan sidang
keduanya pada tanggal 10 sampai 14 Juni
1945.Agenda utamanya merumuskan undang-undang dasar yang kemudian dikenal
dengan UUD 1945. Ketiga tokoh golongan nasionalis, yaitu Mr. Muhammad Yamin,
Prof. Dr. Mr. Supomo dan Ir. Soekarno mengajukan dasar Negara yang berdasarkan
lima prinsip.
Mr. Muhammad yamin pada
sidang BPUPKI tanggal 29 Mei1945
mengusulkan rumusan asas dan dasar Negara sebagai berikut :
1.
Peri kebangsaan
2.
Peri Kemanusiaan
3.
Peri Ketuhanan
4.
Peri Kerakyatan
5.
Kesejahteraan Rakyat.
Tetapi kemudian mr.
Muhammad Yamin menyampaikan usul tertulis naskah rancangan Undang-Undang Dasar,
yaitu :
1.
ketuhanan yang Maha Esa
2.
Kebangsaan Persatuan Indnesia
3.
Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4.
Kerakyatan yang dipimpin Oleh Hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan.
5.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Mr.
Soepomo pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 mengusulkan rumusan asas
dan dasar Negara sebagai berikut :
1.
Paham Negara Kesatuan
2.
Perhubungan Negara dengan Agama
3.
System Badan Permusyawaratan
4.
Sosialisasi Negara
5.
Hubungan Antar Bangsa.
6.
Ir. Soekarno pada
sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945
mengusulkan rumusan asas dan Dasar Negara sebagai berikut :
1.
Kebangsaan Indonesia
2.
Internasionalisme dan Perikemanusiaan
3.
Mufakat dan Demokrasi
4.
Kesejahteraan Sosial
5.
Ketuhanan yang Berkebudayaan.
Panitia kecil yang
beranggotakan Drs. Muhammad Hatta, Mr. Muhammad Yamin, Mr.A. Subardjo, Mr. A.A.
Maramis, Ir. Soekarno, Kiai Abdul Kahar Moezakkir, K.H.A. Wachid Hasjim,
Abikusno Tjokrosujoso, dan H.Agus Salim. Panitia kecil pada sidang PPKI tanggal
22 Juni 1945 memberi usulan rumusan dasar Negara adalah sebagai berikut:
1.
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.
Persatuan Indonesia
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakkilan
5.
Keadilan social bagi seluruh Indonesia.
Rumusan
akhir pancasila yang ditetapkan tanggal 18 Agustus !945 dalam sidang PPKI adlah
sebagai berikut :
1.
Ketuhanan yang Maha Esa
2.
Kemanusiaan yang adail dan beradab
3.
Persatuan Indonesia
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan.
5.
Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Rumusan inilah yang
kemudian dijadikan dasar Negara hingga sekarang bahkan hingga akhir perjalanan
bangsa Indonesia.Bangsa Indonesia bertekad bahwa Pancasila sebagai dasar Negara
tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR.Jika mengubah dasar Negara
pancasila berarti membubarkan Negara hasil proklamasi.
7. Bom Atom di
Hirosima dan Nagasaki
Keputusan
Jepang untuk segera membubakarkan BPUPKI dan membentuk PPKI ternyata dilatarbelakangi
penurunan kekuatan pasukannya menghadapi serangan balik pasukan sekutu dalam
perang Dunia II. Oleh karena itu, pasukan sekutu pada tanggal 6 dan 9 Agustus
1945 menjatuuhkan bom atom dikedua kota penting di Jepang yaitu kota Hirosima
dan Nagasaki. Hirosima merupakan kota industry dan pelabuhan terpenting di
Jepang. Sedangkan Nagasaki merupakan pusat perdagangan yang juga pusat industry
kapal.
Hampir
sebanyak 300.000 jiwa menjadi korban.Akhirnya pemerintah Jepang menyaatakan
menyerah tanpa syarat pada sekutu pada 15 Agustus 1945.Berita tentang kekalahan
Jepang disiarkan melalui radio, namun hanya sebagian orang Indonesia saja yang
mendengar kekealahan Jepang.Di antara orang Indonesia yang mendengar kekalahan
Jepang adalah Sutan Sjahrir.
Setelah
mendengar tentang kekalahan Jepang, baik kelompok muda maupun tua mempunyai
cita-cita politik yang sama, yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia. Perbedaan di
anyara keduanya terletak pada cara untuk mencapai cita-cita politik tersebut.
Kellomppok muda menginginkan kemerdekaan atas usaha sendiri, sedangkan
kellompok tua ingin bekerja sama dengan pemerintahan Jepang.
Kelompok
muda mempunyai pandangan berbeda dengan kelompok tua menyangkut soal bagaimana
caranya mencapai kemerdekaan.Mereka sudah tidak lagi mempercayai keunggulan
militer Jepang.Sikap ini diperoleh setelah mereka secara sembunyi-sembunyi
mendegarkan laporan pertempuran dari radio sekutu.Tetepi kelompok muda melihat
ketidakmungkinanpihak sekutu memberikan kemerdekaan karena didalam sekutu
tergabung pula Belanda yang ingin kembali menguasai wilayah
Indonesia.Berdasarkan pertimbangan ini, maka kelompok muda mendesak kelompok
tua untuk segara membacakan proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia
tanpa persetujuan dan dukungan pemerintahan Jepang.Namun desakn ini ditolak,
sihingga terjadilah peristiwa Rengasdengklok, yakni penculikan beberapa tokoh
kelompok tua (ir.Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta) oleh kelompok
muda.Penculikan ini sebenarnya bertujuan mulia, yaitu memberikan informasi yang
benar kepada kelompok tua mengenai Jepang yang telah menyerah kalah tanpa
syarat.
8.
Peristiwa rengasdengklok
Rengasdengklok adalah
sebuah kota kecamatan di kabupaten Karawang yang masuk profinsi Jawa Barat.
Letaknya disekitar pesisir laut Jawa dan dilalui sungai Citarum.Kota ini
dikenal sebagai daerah penghasil padi.Nama Rengasdengklok menjadi sangat
terkenal, karena digunakan oleh pemuda Indonesia sebagai tempat menyembunyikan
Ir.Soekarno dan Drs. Muhammad Hatta.Tujuannya adalah untuk mmenjauhkan mereka
dari segala pengaruh Jepang. Kelompok pemuda merasa yakin bahwa pemerintah
Jepang akan menekan kedua tokoh penting ini agar tidak menuruti kelompok pemuda
yang ingin mendorong proklamasi kemerdekaan secepatnya tanpa persetujuan dari
pemerintah Jepang. Kemugkinan pemerintah Jepang memberikan trekanan kepada
kelompok tua sangat besar, karena Soekarno dan Muhammad Hatta berencana akan
memimpin rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus 1945. Dalam perhitungan kelompok
pemuda telah terjadi kekosongan kekuasaan.Kesempatan inilah yang harus
dimanfaatkan. Namun kelompok tua menolaknya dengan pertimbangan pemerintahan
Jepang akan menentang proklamasi kemerdekaan tersebut. Adanya ketidaksepakatan
inilah yang mendorong kelompok pemuuda mengambil keputusan nekat, yakni
mengasingkan Soekarno dan Mohammad Hatta.
Keputusan mengasingkan
Ir. Soerkarno dan Drs. Mohammad Hatta merupakan salah satu hasil rapat kelompok
pemuda pada jam 24.00 menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Rapat diadakan di
Asrama Baperpi di Cikini, Jakarta.Diantara yang hadir adalah Sukarni, Jusuf
Kunto, Dr.Mawardi, dan Chaerul Saleh.Peserta rapat sepakat mengangkat Shodancho
Singgih untuk memimpin pelaksanaan mengasingkan Soekarno dan Mohammad Hatta ke
Rengasdengklok. Pemilihan kota Rengasdengklok sendiri dilakukan berdasarkan
perhiungan militer, yakni adanya hubungan baik antara PETA Daidan Jakarata dan
Daidan Purwakarta, karena sering mengadakan latihan bersama. Rengasdengklok
juga termasuk salah satu wilayah militer Daidan Purwakarta.Soekarno dan
Mohammad HAtta menolak desakan kelompok muda untuk memproklamasikan kemerdekaan
tanpa melibatkan pemerintahan Jepang.Alasannya, meski Jepang sudah menyerah kalah
pada sekutu, pasukan Jepang masih sangat kuat untuk dilawan.Selain itu
proklamasi harus di Jakarta yang sejak Zaman Belanda sudah menjadi pusat
kegiatan pemerintahan.Hal ini kemudian disampaikan oleh Shodancho Singgih
kepada para pemimpin kelompok muda yang berada di Jakarta.
9.
Proklamasi Kemerdekaan
Kelompok pemuda maupun
kelompok tua setuju dengan rencana mengadakan proklamasi di Jakarta sebagaimana
keinginan Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.Mereka juga telah menghubungi
seorang petinggi milterr Jepang, yaitu Laksamana Tadaashi Maeda yang bersedia
menjamin keselamatan.Kesediaan Laksamana Tadashi Maeda mendorong Jusuf Kunto
dari elompok muda mengantarkan Mr.Ahmad Subardjo dan Sudiro dari kelompok tua
untuk menemui Soekarno dan Mohammad Hatta di Rengasdengklok pada tanggal 16
Aguestus 1945.Akhirnya kelompok tua dan kelompok muda sepakat untuk
melaksanakan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Pada hari itu juga
rombongan tokoh Indonesia kembali ke Jakarta. Sampai di Jakarta jam sebelas malam.
Mereka langsung menuju rumah Laksamana Maeda.Pertemuan berlangsung singkat,
dalam pertemuan itu turut hadir Shigetada Nishijima, Tomegoro Yoshizumi, dan
Miyosi sebagai penerjemah.Mereka juga meminta jaminan keamanan kepada Mayor
Jendral Nishimura, tetapi permntaan ini ditolak. Penolakan ini membuat kelompok
tua sudah tidak percaya lagi atas keseriusan pemerintah Jepang memberikan kemerdekaan sebagaimana yang
pernah dijanjikan oleh Perdana Mentri Koiso pada akhir tahun 1944.
Soekarno dan Mohammad
Hatta hanya meminta agar Nishimura tidak menghalangi rencana bangsa Indonesia
untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tnggal 17 Agustus 1945.Permintaan ini
dipenuhi, Nishimura kemudian mengirimkan orang kepercayaannya bernama Miyoshi
untuk ikut menyaksikan rapat perumusan teks proklamasi kemerdekaan di rumah
Laksamana Maeda di jalan Bonjol I Jakarta.Rumah Maeda di anggap oleh tokoh
Indonesia adah tempat yang aman, mengingat posisinya sebagai pejabat tinggi
militer yang sangat dihormati termasuk oleh Nishimura.
Penyusunan teks
proklamasi kemerdekaan disaksikan oleh Sukarni, Sudiro dan B.M Diah, dan
beberapa tokoh lainnya menunggu di serambi muka.Tokoh-tokoh Indonesia yang
menyusun teks adalah Soekarno, Mohammad Hatta dan Achmad Subardjo.Teks
proklamasi diselesaikan oleh ketiganya pada jam 04.00 WIB tanggal 17Agustus
1945.
Mengenai
penandatanganan teks prokklamasi Soekarno mengusulkan agar seluruh tokoh yang
hadir sebagai penandaatangan.Usulan ini ditolak oleh kelompok muda. Mereka
mengusulkan agar hanya Soekarno dam Mohammad Hatta yang menandatanganinya. Teks
proklamasi diketik oleh Sayuti Melik.Ada sedikit perbaikan redaksi dari rumusan
bertulis tangan. Misalnya tempoh tanpa menjadi tempo tanpa huruf “hal-2”
ditulis dengan “hal-hal”. Namun perbaikan paling penting adalah pada bagian
terakhir yang semula tertulis wakil-2 bangsa Indonesia menjadi atas nama bangsa
Indonesia. Semua perbaikan ini merupakan usulan dari seluruh tokoh Indonesia
yang hadir di rumah Laksana Maeda.
Soekarno
mengusulkan rumahnya di pegangsaan Timur
No.56 (sekarang jalan proklamasi menjadi
Gedung perintis Kemerdekaan) sebagai tempat membacakan teks proklamasi
kemerdekaan. Usulannya di terima oleh seluruh hadirin. Pada jam 10 pagi, 17
agustus 1945 , yang waktu itu bertepatan denhan bulan puasa, soekarno
membacakan teks proklamasi kemerdekaan didampingi oelh Mohammad Hatta.
Acara setelah pembacaan
teks proklamasi kemerdekaan adalah pengibaran bendera merah putih. Wali kota
Jakarta, suwirjo, menyambut baik tentang rencana pembacaan teks proklamasi
tersebut. Ia menyediakan peralatan yangdiperlukan seperti pengeras suara.
Selain, itu suwirjo juga bersedia
memberikan kata sambutan.
Kemerdekaan Indonesia
bukanlah pemberian dari pemerintahjepang, meskipun mereka pernah berjanji akan
memberikan kemerdekaan tersebut. Namun janji pada akhir tahun 1994 itu tidak
sempat dilaksanakan, karena jepang sudah menyerah kalah kepada pihak ssekutu.
Pada pagi hari tanggal
17 agustus 1945 teks proklamasi kemerdekaan sampai ke tangan Waidan B.
panelewen yang saat itu menjabat sebagai kepala bagian radio dari kantor berita domei. Ia memperolehnya dari syahrudin, salah seorang wartawan Kantor berita Domein. Panelwen segera memerintahkan penyiar berita yang bernama F.wuz
untuk menyiarkan berita ini di ulang terus setiap jam sekali jam 4 sore
penghentian di lakukan karena di larang oleh pemerintah jepang.
Terciptalah pemancar
baru di Menteng 31 dengan kode panggilan DJK I.dari sinilah berita proklamasi
kemerdekaan tersebar luas. Penyebarannya semakin luas karena diberitakan juga
melalui surat kabar. Hampir seluruh surat kabar di Pulau Jawa memberitakannya
pada terbitan edisi tanggal 20 Agustus1945. Berita dilengkapi dengan UUD 1945
hasil persidangan BPUPKI.
10. Kembalinya Belanda Bersama
Sekutu
Sesuai dengan perjanjian WINA
pada tahun 1942, bahwa negara-negara sekutu bersepakat untuk mengembalikan
wilayah yang kini diduduki oleh Jepang oleh pemilik kolonialnya masing-masing,
bila Jepang berhasil diusir dari daerah pendudukannya.
Menjelang akhir perang tahun 1945,
sebagian wilayah Indonesia telah dikuasai oleh tentara sekutu. Satuan tentara
Australia telah mendaratkan pasukannya di Makasar dan Banjarmasin, sedangkan
Balikpapan telah diduduki oleh Australia sebelum Jepang menyatakan menyerah
kalah. Sementara Pulau Morotai dan Irian Barat bersama-sama dikuasai oleh
satuan tentara Australia dan Ameriak Serikat, dibawah pimpinan Douglas Mac
Arthur, Panglima Komando kawasan Asia Barat Daya.
Setelah perang usai, tentara
Austtralia bertanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia bagian timur.
Ameriaka Serikat munguasai Filipina dan tentara Inggris dalam bentuk komando
SAEC (South East Asia Command) bertanggung jawab atas India, Burma, Sri Lanka,
Malaya,sumatra, Jawa dan Indocina. SAEC dengan Panglima Lord Mountbatten
sebagai komando tertinggi sekutu di Asia Tenggara bertugas melucuti bala
tentara Jepang dan pengurus pengembalian tawanan perang dan tawanan warga sipil
sekutu
Ø
Mendaratnya Belanda diwakili NICA
Berdasarkan Civil Affairs Agreement, pada tanggal 23 Agustus 1945 Inggris
bersama tentara Belanda mendarat di Sabang,Aceh. 15 September 1945, tentara
Inggris selaku wakil sekutu tiba di Jakarta,denagn didampingi Dr. Charles Van
Der Plas, wakil Belanda pada sekutu.kehadiran tentar sekutu ini, diboncengi
NICA (Netherland Indies Civil Administration = pemerintah sipil hindia Belanda)
yang dipimpin oleh Dr. Hubertus J Van Mook, ia dipersiapkan untuk membuka
perundinagan atas dasar pidato siaran radio Ratu Wihelmina pada tahun 1942
(Statkundige Concepti atau konsep kenegaraan), tetapi ia mengumumkan bahwa ia
tidak akan berbicara dengan Soekarno yang dianggapnya telah bekerja sama dengan
Jepang.
Ø
Pertempuran melawan sekutu dan NICA
Pada saat datangnya sekutu dan NICA ke Indonesia, terjadilah banyak
pertempuran yang terjadi antara Indonesia dan penjajah, yang pada saat itu
Indonesia baru menyatakan kemerdekaannya. Pertempuran yang terjadi antara lain
adalah :
1.
Pertempuran10 November di daerah Surabaya dan sekitarnya.
Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak
tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal
10 November 1945 di kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang
pertama pasukan Indonesia dengan paukan asing setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia, dan merupakan satu pertempuran terbesar dan terberat dalm sejarah
revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan
Indonesia terhadap Kolonialisme.
Insiden di Hotel Yamato,
Tunjungan,Surabaya.
Setelah munculnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus 1945
yang menetapkan bahwa mulai 1 Sepember 1945 bendera nasional sang saka merah
putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera
tersebut semakin meluas kesegenap pelosok kota Surabaya. Klimaks gerakan
pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato
Hoteru / hotel Yamato(bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada zaman
kolonial sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabya.
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman pada sore
hari tanggal 18 September 1945, tepatnya pukul 21.00, mengibarakn bendera
Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan pemerintah RI Daerah Surabaya,
pada tiang tingkat teratas Hotekl Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya
para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap
Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia dan melecehkan gerakan pengibaran
merah putih yang sedang berlangsung di Surabaya.
Tak lama setelah mengumpulkan massa di Hotel Yamato, Residen Soedirman,
pejuang dan diplomat yang saat itu menjabat sebagai wakil Residen (Fuku Syuco Gunseikan) datang melewati
kerumunan massa lalu masuk ke Hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai
perwakilan RI, dia berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya. Mereka
meminta agar benderaBelanda sefera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalm
perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak
untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlangsung memanas, Ploegman
mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian di dalam ruang perundingan.
Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang kemudian juga tewas oleh
tentara-tentara Belanda yang berjaga-jaga dan mendengar letusan pistol
Ploegman, sementara Soedirman dan Hariyono melarikan diri keluar Hotel Yamato.
Sebagian pemuda berebut naik ke atas Hotel Yamato untuk menurunkan bendera
Belanda. Hariyono yang semula bersama Soedirman kembali ke dalam Hotel dan
terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Koesno Wibowo berhasil
menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak
tiang bendera, dan kembali menjadi bendera merah putih.
Setelah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal 7 Oktober 1945
meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris,
sebelum akhirnya Jendral D.C Hawthorn meminta bantuan kepada presiden Soekarno
untuk meredakan situasi.
Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara
Inggrisditandatangani pada tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur
mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata
antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya.bentrokan-bentrokan di Surabaya
tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jendral Mallaby (pimpinan tentara
Inggris untuk wilayah Jawa Timur), pada 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30,
mobil buick yang ditumpangi oleh Brigadir Jendral Mallaby berpapasan dengan
sekelompok Milisi Indonesia ketika akan melewati jembatan merah. Kesalahpahaman
menyebabkan terjadinya baku tembak yang berakhir dengan tewasnya Brigadir
Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tidk
diketahui identitasnya, dan ledakan mobil tersebut karena ledakan granat yang
menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali. Kematian Mallaby ini menyebabkann
pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berkibat pada keputusan
pengganti Mallaby, Mayor Jendral eric Carden Robert Mansregh untuk mengeluarkan
ultimatum pada tanggal 10 November 1945 untuk meminta pihak Indonesia
menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan
administrasi NICA.
Ultimatum 10 November 1945
Setelah terbunuhnya Brigadir Mallaby, penggantinya Mayor Jendral Robert
Mansregh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang
Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat
yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangn ke atas. Batas
ultimatum adalah pukul 06.00 pagi taggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai sebuah penghinaan bagi para
pejuang dan rakyat Indonesia yang telah banyak membentuk badan-badan perjuangan
/ milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa
Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan tetara keamanan rakyat (KTR)
juga sudah dibentuk sebagai pasukan Negara. Selain itu banyak organisasi
perjuangan bersenjeta yang telah dibentuk masyarakat, termasuk dikalagan pemuda, mahasisiwadan pelajaran yang menentag
masuknya kembali Belanda yang memboncengi kehadiran tentar Inggris di
Indonesia.
Pada tanggal 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan
bersekala besar, yang diawali dengan pegeboman udara di gedung-gedung
pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri,
sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang. Inggris kemudian membombordir
kota surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi
kemudian berkobar di seluruh kota denngan bantuan aktif dari penduduk.
Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil
jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.
Diluar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa
ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda
Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat
perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah
serangan sekala besar Inggris. Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan
ulama dan kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy’ari ,
KH.Wahab hasbullah serta kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri
mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu
masyarakat tidak patuh kepada
pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat pada kyai) sehingga perlawanan
pihak Indonesia berlangsung lama dari hari ke hari, hingga dari minggu keminggu
lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya di lakukan secara spontan dan
tidak terkoordinasi,makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini
mencapai waktu sampai 3 minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di
tangan pihak inggris. Sekitar 6000-16000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan
200000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Korban dari pasukan inggris dan
india kira-kira sejumlah 600-2000 tentara. Pertempuran berdarah di Surabaya
yang memakan ribauan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat
di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahan kann kemerdekann.
Banyak pejuang yang gugur dan rakyat sipil menjadi korban pada hari 10 november
ini kemudian di kenang sebagai hari pahlawan oleh replubik Indonesia hingga
sekarang.
2.
Palagan
Ambarawa
Palagan
ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap sekutu yang terjadi
di Ambarawa, sebelah selatan semarang, jawa tengah. Pertempuran ambarawa pada
tanggal 11 Desember 1945, KOL.suedirman mengadakan rapat dengan para Komandan
Sektor TKR dan Laskar. Pada tanggal 12 Desembet 1945 jam 4.30 pagi, serangan
mulai di lancarkan. Pembukaan serangan di mulai dari tembakan mitra liur
terlebih dahulu, di susul oleh penembak -penembak karaben. Pertempuran berkobar
di ambarawa. Satu setengah jam kemudian, jalan raya semarang-ambarawa di kuasai
oleh kesatuan-kesatuan TKR. Pertempuran ambarawa berlangsung sengit colonel
soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik supit urang,
atau pengepungan rangkap dari kedua sisi
sehingga musuh benar-benar terkurung. Suplai dan komunikasi dengan pasukan
induknya di putus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15
desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut ambarawa dan
sekutu di buat mundur ke semarang. Kemenangan pertempuran ini kini di abadikan
dengan Monumen palagan Ambarawa dan di peringatinya Hari jadi TNI Angkatan
Darat atau Hari Juang Kartika.
3.
Bandung
Lautan Api
Peristiwa
bandung lautan api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota
Bandung, provinsi jawa barat, Indonesia pada 24 Maret 1946. Dalam waktu 7 jam,
sekitar 200ribu penduduk bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota
menuju pegunungan di daerah selatan bandung. Hal ini, di lakukan untuk mencegah
tentara sekutu dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota bandung
sebagai markas strategis militer dalam perang kemerdekaan Indonesia.
Latar
Belakang Peristiwa Bandung Lautan Api
Malam
tanggal 24 November 1945 TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan
terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann dan
Hotel Preanger yang mereka gunakan sebagai markas. Ultimatum tentara sekutu
agar Tentara Republik Indonesia meninggalkan kota Bandung mendorong TRI untuk
melakukan oprasi “Bumi Hangus”. Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat
setempat dengan maksud agar sekutu tidak dapat menggunakan Bandung sebagai
markas strategi militer. Dimana-mana asap hitam mengepul membumbung tinggi di
udara dan listrik mati. Gedung besar sebelah selatan Bandung yang bernama
Gedung Amunisi besar milik tentara sekutu meledak dan terbakar hancur. Pembumi
hanguskan Bandung tersebut diangkat merupakan strategi yang tepat dalam Perang
Kemerdekaan Indonesia karena kekuatan TRI dan milisi rakyat tidak sebanding
dengan kekuatan pihak sekutu dan NICA yang berjumlah besar. Setelah peristiwa
tersebut, TRI besama milisi rakyat melakukan perlawanan secara gerilya dari
luar Bandung. Peristiwa ini mengilhami lagu Halo-halo Bandungyang nama
penciptanya masih jadi bahan perdebatan. Istilah Bandung Lautan Api menjadi
istilah yang terkenal setelah peristiwa pembumi hangusan tersebut.
11. Pembentukan
Negara Kesatuan RepublikIndoesia (NKRI)
Pembacaan teks
Proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 sekaligus merupakan
peresmian berdirinya Negara Republik Indonesia.Satu hari setelah pembacaan
proklamasi kemerdekaan, PPKI menyelenggarakan sidang yang memutuskan untuk
mengangkat Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai presiden dan waki presiden RI.
Keputusan penting
lainnya dalam sidang PPKI dan Panitia Sembilan menjadi konstitusi Negara
Republik Indonesia.Bersama dengan itu pula Pancasila ditetapkan sebagai dasar
Negara.
Namun PPKI melakukan
sedikit perubahan terhadap Pancasila hasil kerja Panitia Sembilan dengan
mengganti kalimat “ ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”.Perubahan ini
dilakukan untuk menghilangkan kesan diskriminatif terhadap pemeluk agama
lainnya.
Di dalam UUD 1945
dicantumkan secara jelas bahwa Negara Indonesia adlah sebuah Negara kessatuan
yang berbentuk republic.Namun seluruh suku bangsa disatukan oleh bahasa
Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Bahasa nasional sejak Sumpah Pemuda
pada tahun 1928. Suku-suku bangsa di Indonesia tersebar diseluruh wilayah
Indonesia yang mencapai 1.937.756 km2.Di antara ribuan pulau-pulau
besarnya adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Irian.Berdasarkan
perjanjian kontrak social di antara para wakil rakyat, yakni Negara Republik
Indonesia.
a.
Republik
Indonesia Serikat
Selamat empat tahun
sejak Proklamasi kemerdekaan RI (1945-1949), terjadi perang antara Indonesia
dengan Belanda, pihak Belanda tidak mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia dan tidak menganggap wilayah Indonesia.Dan
akhirnya bangsa Indonesia melakukan usaha menghentikan perang kemerdekaan
melalui jalur perundingan sudah dilakukan beberapa kali, sehingga mengasilkan
beberapa kesepakatan seperti Linggarjati, Renville, Roem-Royen, dan Konfrensi
Meja Bundar (KMB).
Ø
Perjanjian Linggarjati
Bulan Agustus 1946 pemerintah Belanda melakukan usaha lain untuk memecah
halangan dengan menunjuk tiga orang komisi jendral datang ke Jawa dan membantu
Van Mook dalam perundingan baru dengan wakil-wakil republik itu. Konfrensi
kedua belah pihak diadak di bulan Oktober dan November dibawah pimpinan yang
netral seorang komisi khusus Inggris, Lord Killearn. Bertempat di bukit
Linggarjati dekat Cirebon. Setelah mengalami tekanan berat terutama Inggris
dari luar negri, dicapailah suatu persetujuan tanggal 15 November 1946 yang
hasilnya antara lain sebagai berikut :
§
Belanda
mengakui secara de facto Republik
Indonesia dengan wilayah kekuasaan yangmeliputi Sumatra, Jawa, Madura.
§
Belanda
harus meninggalkan wilayah de facto (RI) paling lambat1 Januari 1949.
§
Pihak
Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negara RIS.
§
Dalam
bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth / persemakmuran
Indonesia-Belanda dengan mahkota negri Belanda sebagai kepala uni.
Dalam perundingan ini indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, Belanda
diwakili oleh tim yang disebut komisi Jendral dan dipimpin oleh Wim
Schermerhorn denngan anggota H.J Van Mook dan Lord Killearn dari Inggris dan
bertindak sebagai Mediator daam perundingan ini.
Pelaksanaan hasil perundingan ini tidak bejalan mulus, pada tanggal 20 Juli
1947, gubernur Jendral H.J Van Mook akhirnya menyatakan bahwa Belanda tidak
terikat lagi denngan perjanjian ini, dan pada tanggal 21 Juli 1947, meletuslah
agresi militer I. Hal ini merupakan akibat dari perbedaan penafsiran antara
Indonesia dan Belanda.
Ø
Agresi Militer I
Pada tanggal 27 Mei 1947, Belanda mengirimkan nota ultimatum, yang harus
dijawab dalam 14 hari, yang berisi :
·
Membentuk
pemerintahan adinterim bersama.
·
Mengeluarkan
uang bersama dan mendirikan lembaga devisa bersama.
·
Republik
Indonesia harus mengirimkan beras untuk rakyat di daerah yang diduduki Belanda.
·
Menyelenggarak
keamanan dan ketertiban bersama, termasuk daerah-daerah republik yang memerlukan
bantuan Belanda (gendarmerie bersama).
·
Menyelenggarakan
penilikan bersama atas impor dan ekspor.
Perdana mentri Syahrir menyetakan kesediaan untuk mengakui kedaulatan
Belanda selama masa peralihan, tetapi menolak gendarmerie bersama. Jawaban ini
mendapat reaksi keras dari kalangan parpol-parpol di Republik. Ketika jawaban
jawaban yang memuaskan tidak kunjung tiba, Belanda terus “mengembalikan
ketertiban” dengan “tindakan kepolisian”. Pada tanggal 20 Juli 1947 tengah
malam (tepatnya pada tanggal 21 Juli 1947) mulailah pihak Belanda melancarkan
aksi polisionil mereka yang pertama.
Aksi Belanda ini sudah sangat diperhitungkan sekali, dimana mereka telah
menempatkan pasukan-pasukannya ditempat yang strategis.pasukan yang bergerak
dari Jakarta dan Bandung untuk menduduki Jawa Barat (tidak termasuk Banten),
dan dari Surabaya untuk menduduki Madura dan Ujung Timur. Gerakan-gerakan
pasukan yang lebih kecil mengamnkan wilayah Semarang. Dengan demikian, Belanda
menguasai semua pelabuhan perairan di Jwa dan Sumatra.perkebunan-perkebunan di
sekitar Medan, instalasi-instalasi dan batu bara disekitar Palembang, dan
daerah Padang diamankan. Melihat aksi Belanda yang tidak mematuhi perjanjian
Linggarjati membuat syahrir bingung dan putus asa, maka pada bulan Juli 1947 dengan
terpaksa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Mentri, karena
sebelumnya dia sangat menyetujui tuntutan Belanda dalam menyelesaikan konflik
antara pemerintah RI dengan Belanda.
Menghadapi aksi Belanda ini, bagi pasukan Republik hanya bisa bergerak
mundur dalam kebingungan dan hanya menghancurkan apa yang dapat mereka
hancurkan. Dan bagi Belanda, setelah melihat keberhasilan dalam aksi ini
menimbulkan keinginan untuk melanjutkan aksinya kemabali. Beberapa orang
Belanda termasuk Van Mook, berkeinginan merebut Yogyakarta dan merebut suatu
pemerintahan Republik yang lebih lunak, tetapi pihak Amerika dan Inggris yang
menjadi sekutunya tidak menyuakai aksi polisional tersebut serta menggiring
Belanda untuk segera menghentikan penaklukkan sepenuhnya terhadap Republik.
Ø
Perjanjian Renville
Perjanjian renville adalah perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang
ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 di atas geladak kapal peranng
Amerika Serikat sbagai tempat netral, USS Renville yang berlabuh di Pelabuhan
Tanjung Priok, Jakarta. Perundingan dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan
ditengahi oleh Komisi Tiga Negara yang terdiri dari Amerika Serikat, Australia,
dan Belgia.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Mentri Amir Syarifudin
Harahap.delegasi kerajaan Belanda dipimpin oleh Kolonel KNIL R. Abdul Kadir
Wijoyoatmojo. Delegasi Amerika dipimpin oleh Frank Porter Graham. Pemerintah RI
dan Belanda sebelumnya pada tanggal 17 Agustus 1947 sepakat untuk melakukan
gencatan senjata hingga ditandatanganinya Persetujuan Renville, tapi
pertempuran terus terjadi antara tentara Belanda dengan berbagai laskar-laskar
yang tidak termasuk TNI, dan sesekali unit pasukan TNI juga terlibat baku
tembak dengan tentara Belanda, seperti yang terjad antar Karawang dan Bekasi.
Isi Perjanjian Renville adalh sebagai berikut :
§
Belanda
hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatra sebagai bagian wilayah
Republik Indonesia.
§
Disetujuinya
sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan
Belanda.
§
TNI
harus ditarik mudur dari daerah-daerah kantongnya diwilayah pendudukan di Jawa
Barat dan Jawa Timur Indonesia di Yogyakarta.
Sebagai hasil persetujuan Renville, pihak Republik harus mengosongkan
wilayah-wilayah yang dikuasai oleh TNI, dan pada bulan Februari 1948, Divisi
Siliwangi hijrah ke Jawa Tengah. Tidak semua pejuang Republik yang tergabung
dalam berbagai laskar, seperti barisan bambu runcing dan laskar Sabilillah
dibawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo mematuhi hasil persetujuan
Renville tersebut. Mereka terus melakukan perlawanan bersenjata terhadap
tentara Belanda.
Ø
Agresi Militer II
Agresi Militer Iiterjadi pada
19 Desember 1948 yang diawali dengan seranagn terhadap Yogyakarta, ibu kota
Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Muhammad Hatta, Sjahrir dan
beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh
Syarifuddin Prawiranegara.
Ø
Pemberontakan DI/TII
Pemberontakan
Darul Islam/Tentara Islam Indonsia (DI/TII) berawal dari penolakan terhadap
hasilperjanjian Renville yang ditandatangani oleh pemerintah Republik Indonesia
dan pemerintahan belanda pada tangal 17 Januari 1948.Sebagai besar partai
politik menilai Amir Sjarifuddin gagal memperjuangkan kepentingan Indonesia.
Akibatnya ia dijatuhkan dari jabatan Perdana Mentri. Setelah itu Amir
Sjarifuddin membentuk Fron Demokrasi Rakyat (FDR).
Salah
satu isi Perjanjian Renville adalah penarikan mundur pasukan Republik Indonesia
dari Jawa Barat karena sudah dikuasai oleh pasukan belanda yang berpusat di
kota Bandung presiden dan wakil presiden marangkap Perdana Mentri pada tanggal
19 Desember 1948. Baginya keberhasilan pasukan belanda tersebut berarti
hancurnya Negara Republik Indonesia, sehingga memberikan kesempatan kepadanya
untuk memberikan sebuah Negara baru.Pada tanggal 7 Agustus 1949 Kartosuwirjo
mengumumkan pendidikan Negara Islam Indonesia (NII) yang berpusat di Garut,
Jawa Barat.Kurang dari tig minggu kemudian wilayah Brebes dan tegal di bawah
kepemimpinan Amir Fatah menyatakan wilayahnya sebagai bagian sari NII.
Penyelesaian
masalah pemberontakan DI/TII diserahkan kepada panglima divisi masing-masing
daerah. Misalnya DI/TII jawa barat oleh
divisi saliwangi,DI/TII jawa tengah oleh
Divisi Diponegoro, DI/TII Sulawesi selatan oleh Divisi Hasanudin, DI/TII
Kalimantan Selatan oleh Divisi Lambung Mangkurat, dan DI/TII aceh oleh Divisi
bukit Barisan. Oleh karenannya cara penyeseleaiannya pun berbeda. Di/TII jawa
tengah, jawa barat dan Kalimantan selatan melalui perang, sedangkan Di/TII aceh
dan DI/TII Kalimantan selatan diselesaikan dengan cara damai. Daud Beureuh yang memimpin DI/TII aceh
menyerahkan kepada bulan Desembar 1962 dan Ibnu Hajar yang memimpin DI/TII
kaliamnatan selatan menyerah pada bulan juli 1963.
Ø
Perjanjian Roem Royen
Perjanjian Roem Royen disebut juga perjanjian Perjanjian Roem-Van Roijen adalah
sebuah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang dimulai pada tanggal 14
April 1949 dan akhirnya ditandatangani pada tanggal 7 mei 1949 di Hotel Des
Indes, Jakarta. Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi, Mohammad Roem dan
Herman Van Rojjen. Maksud dari pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan
beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum Konfrensi Meja Bundar di
Den Haag pada tahun yang sama.
Dan hasil pertemuan ini adalah :
§
Angkatan
bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktifitas gerilya.
§
Pemerintah
republik Indonesia akan menghadiri Konfrensi Meja Bundar.
§
Pemerintah
Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
§
Angkatan
bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan
semua tawanan perang.
Pada tanggal 22 Juni, sebuah pertemuan lain diadakan dan mengasilkan
keputusan sebagai berikut :
§
Kedaulatan
akan diserahkan kepada Indonesia secara utuh dan tanpa syarat sesuai perjanjian
Renville pada 1948.
§
Belanda
dan Indonesia akan mendirikan sebuah persekutuan dengan dasar sukarela dan
persamaan hak.
§
Hindia
Belanda akan menyerahkan semua hak, kekuasaan, dan kewajiban kepada Indonesia.
Pasca perjanjian pada 6 Juli, soekarno dan Hatta kembali dari pengasingan
ke Yogyakarta, ibukota sementara Republik Indonesia. Pada tanggal 13 Julli
kabinet Hatta mengesahkan perjanjian Roem Van Roijen dan Sjafruddin
Prawiranegara yang menjabat sebagai presiden Pemerintahan darurat Republik
Indonesia dari tanggal 22 Desember 1948 menyerahkan kembali mandatnya kepada
Soekarno dan secara resmi mengakhiri keberadaan PDRI pada tanggal 13 Juli 1949.
Pada tanggal 3 Agustus, gencatan senjata antar Belanda dan Indonesia dimulai di
Jawa (!1 Agustus) dan Sumatar (15 Agustus). Konfrensi meja bundar mencapai
persetujuan tentang semua masalah dalam agenda pertemuan, kecuali masalah
Papua-Belanda.
Ø
Konfrensi Meja Bundar
Konfrensi meja bundar addalah sebuah pertemuan antar pemerintahRepublik
Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belandaa dari 23 Agustus
hingga 2 November 1949.
Pertemuan ini dilatar belakangi karena usaha Belanda untuk meredam
kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan berakhir dengan kegagalan. Belanda
mendapat kecaman keras dari dunia Internasiaonal. Belanda dan Indonesia
kemudian mengadakan beberapa pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini secara
diplomasi, lewat perundingan Linggarjati, Perjanjian Renville, Perjanjian Roem-
van Roijen, dan Konfrensi Meja Bundar.
Hasil dari Konfrensi Meja Bundar adalah :
§
Serahterima
kedaulatan dari pemerintah Kolonial Belanda kepada Republik Indonesia Serikat
kecuali Papua bagian barat. Indonesia ingin agar semua berkas daerah Hindia
Belanda menjadi daerah Indonesia, sedangkan Belanda ingin menjadiakan Papua
bagian baratnegara terpisah karena perbedaan etnis. Konfrensi ditutup tanpa
keputusan mengenai hal ini. Karena itu pasal 2 menyebutkan bahwa Papua bagian
barat bukan bagian dari serah terima, dan bahwa masalah ini akan diselesaikan
dalam waktu satu tahun.
§
Dibentuknya
sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan Monarch Belanda sebagai kepala
negara.
§
Pengambil
alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat.
Sejak disetujuinnya
perjanjian KMB, dibentuk Negara Indonesia berubah dari kesatuan menjadi
federasi atau serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) yang ibu
kotanya berada di Jakarta. Perubahan bentuk Negara dari kesatuan ke federai
didahului dengan pergantian konstitusi yang semula UUD 1945 menjadi konstitusi
RIS.
RIS terdiri atas 16
negara bagian, yaitu Repubik Indonesia, Negara Sumatra Timur, Negara Sumatra
Selatan, Negara Pasundan, Negara Madura, Negara Indonesia Timur, Negara Jawa
Timur, Negara Kalinmantan Barat,Negara Kalmantan Timur, Negara Kalinmantan
Tenggara, Dayak Besar, Banjar, Bangka. Belitung, Riau dan Jawa Tengah.
Pemerintah RI harus
berunding dengan pihak BFO (Bijeenkomst voor federal Overleg = Pertemuan
Musyawarah federal) terlebih dahulu sebelum berunding dengan pihak Belanda
dalam perundingan KMB. Pada tanggal 19-22 Juni 1949. Perundingan ini disebut
sebagai sebagai Konfrensi Antar-Indonesia dan menghasilkan beberapa kesepakatan
:
1.
Membentuk Negara Republik serikat (RIS)
yang berdasarkan demokrasi dan Federalisme.
2.
Negara RIS dikepalai oleh seorang
presiden, dalam menjalankan tugasnya Presiden RIS dibantu sejumlah menteri yang
bertanggung jawab kepada Dewan perwakilan Rakyat.
3.
Pembentuka dua badan perwakilan, yaitu
dewan perwakilan rakyat dan dewan perwakilan Negara bagian.
4.
Pemerintah Negara-negara bagian akan
mendapatkan pengakuan kedaulatan dari perintah Belanda dari pemerintah Republik
Indonesia.
Perundingan KMB
dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 1949 di Den Haag, Belanda dan berakhir
pada tanggal 2 Nopember 1949.
6.
Kembali
ke Negara Kesatuan
Sejak awal pembentukan
Negara bagian merupakan strategi pihak Belanda dalam memecah belah persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.Sebagian besar rakyat di Negara-negara bagian
tidak memberikan dukungannya dan melancarkan demonstrasi agar pemerintahan
Negara bagian membubarkan diri dengan Republic Indonesia kedalam system Negara
kesatuan.
Tekanan rakyat
menyebabkan bubarnya Negara-negara bagian secara berurutan dalam waktu
singkat.pemerintah RIS dan Republik Indonesia segera membentuk panitia gabungan
.tugas utama panitia ini adalah mmbentuk UUD Negara Kesatuan yang baru. Pada
tanggal 20 Juli 1950, panitia gabungan dapat menyelessaikan tugasnya.Kemudian
rencana UUD ini dibahas dalam parlemen RIS dan RI, kedua parlemen
menyetujuinya. Pada taggal 15 Agustus 1950, presiden Soekarno menandatangani
persutujuan pemberlakukan UUD tersebut,yang lebih dikenal sebagai UUD sementara
1950 (UUDS 1950). Disebut sementara karena akan disempurnakan kembali oleh para
wakil rakyat. Pada dasarnya UUD 1950 merupakan penggabungan antara unsure-unsur
UUD 1945 dan konstitusi RIS.Pemberlakuan UUDS 1950 menandai berakhirnya Negara
RIS.
7.
Ibu kota Pindah ke Yogyakarta
Karena situasi keamanan ibukota
Jakarta (Batavia pada waktu itu) yang makin memburuk, maka pada tanggal 4 Januari 1946, Soekarno dan Hatta dengan
menggunakan kereta api, pindah ke Yogyakarta sekaligus pula memindahkan ibu
kota.
Pernyataan Van Mook untuk tidak
berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor yang memicu perubahan sistem
pemerintahan dari presidensil menjadi parlementer. Gelagat ini sudah terbaca
oleh pihak pemerintah Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum kedatangan
sekutu pada tanggal 14 November 1945 , Soekarno sebagai kepala pmerintahan
diganti oleh Sutan Sjahrir yang sosialis dianggap sebagai figur yang yag tepat
untuk dijadikan unjung tombak diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya partai
sosialis di Belanda.
11. PERJUANGAN MENGATASI ANCAMAN DISINTREGRASI
A.
Pemberontakan
PKI Madiun 1948
Dalam perjalanannya,
bangsa Indonesia juga mengalami beberapa kali ancaman disintegrasi bangsa,
yakni pepecahan melalui pemberontakan PKI di Madiun, jawa timur pada tanggal
1948.Pemberontakan ini melibatkan mantan Perdana Mentri Amir Sjarifuddin,
meskipun pimpinan pemberontaskannya adalah Muso.Ia adalah tokoh komunis
Indonesia yang sudah lama tinggal di Moskow, ibu kota Uni Soviet
Muso alias soeparto
dikenal sebagai penganut garis keras komunis dan melakukan kritikan tajam
kepada Pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dianggap kurang
revolusioner dan radikal. Oleh karena itu dia mengajak PKI untuk mengambil
langkah garis keras dalam mewujudkan cita-cita politiknya mengubah Negara
Indonesia menjadi Negara komunis
sehingga dapat bergabung dengan Negara komunis internasional yang
berpusat di Uni Soviet.
Sejak awal kemerdekaan,
PKI termasuk yang menentang jalur diplomasi untuk menyelesaikan perang.
Pengaruhnya dalam PKI bertambah kuat setelah mengikuti konferensi PKI pada
tanggal 26-27 Agustus 1948 sehingga dapat merebut pucuk kepemimpinan tertinggi
.PKI, yakni Sekretaris Jendral.kesibukan pemerintah menghadapi serangan pasukan
belanda terganggu dengan adanya pemberontakan PKI di Madiun pada tanggal 18
September 1948.Gubernur Militer Madiun Sumarsono mengumumkan pemisahan wilayah
kekuasaan dari pemerintah pusat Yogyakarta di bawak kepemimpinan Presiden
Soekarni dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.Ia didukung satuan pasukan yang
kuat, Brigade XXIX.
Pemerintah Pusat di
Yogyakarta langsung mengeluarkan perintah kepada Panglima APRI Jendral Besar
Sudirman untuk menumpas pemberontakan PKI di Madiun. Karena pemberontakan ini
telah melemahkan kekuatan APRI sehingga pasukan belanda dengan mudah merebut
ibu kota Yogyakarta pada 19 Desember 1948. Presiden Soekarno dan wakil
Presiden/Perdana Mentri Mohammad Hatta beserta beberapa pejabat tinggi Negara
lainnya ditangkap oleh pasukan belanda.
Pada tanggal 30
September 1948 pasukan APRI berhasil menghancurkan kekuatan militer Fron
Nasional sehingga Jawa Timur dapat direbut kembali, termasuk kota Madiun yang
sempat dijadikan sebagai Pusat Pemberontakan.
B.
Pemberontakan
APRA , Kapten Andi Aziz dan RMS
Perang Indonesia dan
belanda berakhir pada bulan desember 1949 melalui perundingan Konferensi
meja bundar (KMB) di Den Haag, belanja yang ditandatangani pada tanggal
2 November 1949. Sejak itu Negara RI diubah dari kesatuan menjadi federasi
dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Presiden RIS adalah Ir.Soekarno
dan Perdana Menteri RIS Drs.Mohammad Hatta, pada 27 Desember 1949 Hatta
menerima penyerahan kedaulatan dari pemerintah belanda.
Hasil
KMB pada dasarnya tidak memuaskanpendukung kedua belah pihak.Pendukung Replubik
Indonesia tidak puas karena harus menerima bekas lawan mereka dalam birokasi
sipil dan militer. Pada tanggal 23 Januari 1950 Westerling bersama pengikutnya
menguasai kota Bandung dan menduduki Markas Divisi Siliwangi.
Diketahui
bahwa pasukan APRA di bawah kepemimpinan Westerling juga akan menyerang ibukota
RIS di Jakarta. Mereka sudah merencanakan untuk melancarkan aksi pembunuhan
terhadap pejabat tingi negara, seperti menteri pertahanan Sultan Hamengkubuwono
IX, sekretaris Jendral Kementrian pertahanan Mr.Ali Budiarjo, dan pejabat
kepala staf APRIS Kolonel Tahi Bonar Simatupang. Untuk melaksanakan rencana ini
westerling bekerja sama dengan menteri Negara Sultan Hamid II.
Akibbat
tindakan Westerling tersebut diadakan pertemuan khusus antara pemerintah RIS
dan komisaris Tinggi Belanda. Hasil pertemuan adalah mendesak atasan langsung
westerling yaitu komandan tentara Belanda di Bandung Mayor jendral Ebgels untuk
memerintahkan bawahannya menyingkir dari kota Bandung.pada jam 05.00WIB tanggal
5 April 1950 pasukan kapten Andi Abdul Aziz menyerang markas TNI diMakasar.
Pada tanggal 8 April 1950 pemerintah RIS
mengeluarkan ultimatul kepada Andi Aziz besrta pasukannya agar menyerahkan diri
paling lambat pada tanggal 12 April 1950. Diua menyerahkan diri ke Jakarta pada
tanggal 15 April 1950 setelah di desak olaeh presiden NIT sukawati.Pasukan Andi
Aziz tetap berada di Makassar.
Empat
hari kemudian satu bataliyon APRIS daripuau jawa di bawah pimpinan Mayor WArong
mendarat di Makassar. Mereka langsung membebaskan Mokoginta dan menguasai kota
makasar tanpa perlawanan dari pasukan Andi Aziz yang bertahan di dalam
tangisannya masing-masing. Pda tanggal 26 April 1950 pasuka itu tiba di
Makassar di sertai pasukan tempur laut dan udaraa yang kuat.
Suasana
kota Makassar semakin tegang karena adanya dua pasukan yang bermusuhan, yakni
TNI dan pasukan Andi Aziz. Bentrokan kecil-kecilan sudah sering terjadi sejak
datangnya Bataliyong Warong. Pada tanggal 15 mei 1950 meletus pertempuran
antara keduanya. Soumokil adal pejbat tinggi negara bagian NIT yang
propembentukan negara federal.Oleh Karen itu dia menentang keras perubahan NIT
oleh presiden sukawati pada tanggal 21 April 1950.Soumokil mengkampanyekan
dampak negative apabila NIT di bubarkan ke beberapa wilayah NIT.Atas perintah
soumokil, pada tanggal 4 April 1950 Manusama mengumpulkan para raja pati Ambon
di kantornya. 2 minggu kemudian dia menggelar rapat umum di kota Ambon. Rapat
umum yang di araahkan oleh soumokil ini menghasilkan kesepakatan untuk menjadikan
Ambon sebagai negara merdeka dengan nama negara RMS.
C.
Pemberontakan
PRRI/Permesta
Pada
tanggal 17 Agustus 1950 presiden RIS insinyur Ir,soekarno atas persetujuan
parlemen RIS mengumumkan pembubaran RIS. Sejak itu Indonesia kembali menjadi
Negara Kesatuan Replubik Indonesia (NKRI).5 tahum kemudian di laksanakan pemilu
untuk memilih anggota parlemen.Soekarno dan mohamaad haatta di tetapkan sebagai
presiden dan wakil presiden. Keduanya sejak tahun 1945 di jadikan sebagai Dwi
Tunggal yang menyatukan seluruh wilayah Indonesia.
Usai
pemili 1945 terjadi pergolakan di beberapa daerah yang di peloporin oleh
perwira TNI Angkatan Darat.Mereka tidak puas Karena 2 hal.Pertama , pemerintah
pusat tidak memperhatikan pembangunan daerah sebagaimana tercermin dari pembagian
keuangan yang sangat merugikan kepentingan daerah. Kedua, mereka sangat kecewa
dengan kebijakan politik presiden soekarno yang lebih menguntungkan Parti
Komunis Indonesia (PKI).
Presiden
soekarno yang menghendaki cabinet berkaki empat, yakni cabinet yang kaut karena
di dukung 4 partai suara terbanyak, yaitu PNI, Masyumi, NU dan PKi, di balik
itu, soekarno memiliki rencana besar untuk kepentingan luar negerinya, yakni
mendekatkan Indonesai dengan negara-negara komunis agar dapat mengimbangi pengaruh
Blok Barat di Kawasan Asia Tenggara. Soekarno kecewa dengan pihak Barat karena
berpihak kepada daerah Belanda.Dalam persengkataan Irian Barat antara Belanda
dan Indonesia. Menurut hasi KMB, seharusnya pihak belanda menyerahkan Irian
Barat kepada Indonesia pada tahun 1950,
Penentangan
terhadap Presiden soekarno di hasilkan melalui pertemua reuni Devisi Banteng
pada tanggal 20 sampai 25 November 1956 di kota Padang, provinsi Sumatra Tengah
(sekarang Sumatra barat). Tim ini terdiri atas Kolonel Dahlan Djambek, Abdul
halim, Dahlan Ibrahim, sidi bakarudin, dan Ali lubis.Mereka bertemu dengan
Perdana Menteri Ali Sastro Amit Djojo pada tanggal 28 November 1956. Pertemuan
Hatta dengan tim Delegasi reuni dewan Banteng, mempunyai pandangan berbeda
untuk membangun Indonesia setelah pemilu 1955. Akhirnya pada tanggal 1 Desember
1956, Hatta mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Karena tuntutan tidak di
kabulkan, pada tanggal 20 Desember 1956 ketua Dewan Banteng yang juga komandan
Resimen Infanti 4 Letkol Ashamd Husein mengambil alih pemerintahan Sumatra
Tengah dari Gubernur Ruslan Muljohardjo. Alasan yang di gunakan adalah Gubernur
di nilai gagal membangun wilayah Sumatra Tengah.
Upaya
pemerintah untuk menyelesaikan pergolakan daerah di Sumatra mengalami
kegagalan. Letkol Ashmad Husain pada tanggal
15 Februari 1958 mengumumkan pembentukan pemerintah Refolusiner Repbulik
Indoinesia (PRRI) dengan Seja Frudin Prawira Negara sebagai perdana Menterinya.
Dewan Banteng juga melibatkamn tokoh Partai Sosialis Indonesia (PSI).soenitro
Djojo Hadukusumo yang seorang ahli Ekonomi operasi militer juga di lancarkan
oleh pemerintah pusat untuk menhancurkan permesta. Terjadi pertempuran hebat
yang di menangkan oleh pasukan pemerintah pusat pada bulan Agustus 1958.
D.
Pemberontakan
G30S/PKI
Pemberontakan
PRRI-Permesta menambah keyakinan presiden Soekarno bahwa pemerintah Amerika
Serikat beserta sekutunya berusaha menggulingkannya.Terbukti dengan bantuan
mereka secara diam-diam kepada pihak PRRI-Permesta.Kenyataan ini semakin
mendekatkan Soekarno dengan para pemimpin negara-negara komunis,seperti Uni
Soviet,Cina, Vietnam Utara, dan Korea utara. Di dalam negri terjadi persaingan
antara PKI dengan partai-partai antikomunis, seprti PNI, Masyumi, NU, PSI,
Murba, LPKI, Partai Katolik, PSII, dan Perti. Pihak PKI melibatkan keterlibatan
beberapa tokoh Masyumi dan PSI dalam PRRI- permesta untuk mengalahkannya dengan
cara mendesak presiden Soekarno agar membubarkannya. Pembubaran berlanjut
dengan serangkaian penangkapan terhadap para topkoh Masyumi dan PSI oleh
pemerintah.
Meski
PKI berhasil mengalahkan partai-partai yang menjadi lawan politiknya tetapi PKI
tidak berhasil menguasai pemerintahan sepenuhnya Karena di tentang oleh
pimpinan TNI Angkatan Darat (TNI-AD).Ketegangan hubungan antara PKI dan TNI-AD
semakin meningkat.Setelah PKI mengusulkan pembentukan kekuatan bersenjata yang
di kenal sebagai angkatan kelima.Selama ini kekuatan bersenjata terdiri empat
angkatan perang, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan
Angkatan Kepolisian.
Gagasan
angkatan kelima bemula dari saran Perdana Mentri Cina Chou En-Lai ketika
melakukan kunjungan kenegaraan pada bulan April 1964.Kunjungannya dalam rangka
memberi dukungan kapado Soekarno untuk melanjutkan program konfrontasinya
terhadap rencana pemerintah Inggris membentuk Malaysia.Chou En-Lie mengusulkan
kepada Soekarno agar mempersenjatai kaum buruh dan tani sehingga menambah
kekuatan bersenjata Indonesia.Soekarno menyetujuinya dan langsung
mengkampanyekan pembentukan angkatan kelima agar di dukung oleh partai-partai
politik.
Di
samping soal angkatan kelima, ketegangan antara PKI dan TNI-AD juga terjadi
akibat usulan PKI untuk memberlakukan perimbangan kekuatan politik brdasarkan
konsep Nasakom ( Nasionalis, Agama, dan Komunis) dalam struktur organisasi
TNI-AD. Faktor lain yang meningkatkan ketegangan TNI-AD dan PKI menyangkut
kebijakan luar negeri presiden Soekarno. Sebaliknya, sebagian besar pimpinan
TNI-AD berusaha mencegahnya dan mempertahankan hubungan yang baik antara
Indonesia dan negara-negara blok Barat yang anti komunis.
ISU KUDETA
Pada
akhir tahun 1964 ketegangan hubungan hubungan antara PKI tengan TNI-AD dan
partai- partai anti komunis semakin meningkat. Untuk membendung PKI, pada
tanggal 1 september 1964 partai murba membentuk BPS ( Badan Pendukung
Soekarno). Tujuannya membebaskan Soekarno dari pengaruh PKI.Bulan oktober 1964
inteljen TNI-AD menemukan dokumen rencana kudeta PKI.Dokumen ini dibuat pada
akhir Desember 1963.
Pihak
TNI-AD menyerahkan dokumen tersebut kepada wakil perdana menteri III Chaerul
Saleh.Chaerul Saleh merasa yakin dengan keaslian dokumen tersebut hingga
menyampaikannya dalam rapat di Istana Bogor pada tanggal 12 Desember
1964.Jalannya rapat berlangsung tegang karena PKI menolak keaslian dokumen dan
berbalik menuduh n pimpiChaerul Saleh maupun pimpinan TNI-AD dengan bantuan
pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. Isu ini berasal dari surat Duta Besar
Inggris untuk Indonesia Sir Andrew Gilchist kepada Skjen Kementrian Luar Negeri
Inggris bertanggal 24 Maret 1956. Surat ini dikirim kepada, Dr. Subandrio yang
saat itu menjabat tiga jabatan penting yaitu Wakil Perdana Mentri I, Mentri
Luar Negeri, dan Kepala Badan Pusat Intelijen (BPI).
Kemudian
dari Soebandrio menyerahkan surat kepada Presiden Soekarno pada tanggal 26 Mei
1956. Keesokan harinya Soekarno mengumpulkan seluruh panglima angkatan
bersenjata di Istana Negara. Pinpinan TNI-AD membantah isi surat Gilchist yang
mengesankan adanya kerjasama antara TNI-AD dengan pihak asing untuk merebut
keasaan dari Presiden Soekarno. Karena menurut pihak TNI-AD surat Gilchist itu
palsu. Tetapi pimpinan PKI dan BPI (Badan Pusat Intelijen) sangat yakin
keaslian surat Gilchist tersebut. Akibatnya terjadinya keterangan.
Hubungan
antara pimpinan TNI-AD dan pimpinan PKI semakin tidak harmonis setelah rapat 27
Mei 1965.Pihak intelijen TNI-AD mendapat informasi tentang rencana pembunuh
terhadap pimpinan TNI –AD oleh PKI. Dan empat bulan kemudian, pada tanggal 1
Oktober 1965 Radio Republik Indonesia (RRI) tiba-tiba menyiarkan berita Gerakan
30 September (G30S) pimpinan Letkol Untung yang mengaku telah menggagalkan
Kudeta Dewan Jendral TNI-AD pada tanggal 5 Oktober 1965, bertepatan dengan
peringatan hari ulang tahun ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
Mereka telah membunuh sejumlah pimpinan TNI-AD seperti Mentri/Panglima Angkatan
Darat Letjen Ahmat Yani, Deputy II Mayer R. Suprapto, Depty IIIMas Tirtodarmo
Haryono, Asisten I Mayjen Siswondo Parman, Asisten IV Brigjen Donald Izacus
Pandjaitan, Oditur Jendral Angkatan Darat Brigjen Soetojo Siswomiharjo.
Sebenarnya mereka juga merencanakan pembunuhan terhadap Jendral Abdul Nasution,
namun Nasution berhasil meloloskan diri.
Berdasarkan
urutan peristiwa, yakni dari surat Gilchrist hingga aksi pembunuhan para
tertinggi TNI AD serta latar belakang pimpinan G30S Panglima Kostrad Mayjen
Soeharto dalam rapat mendadak di markasnya menyimpulkan G30S dikendalikan oleh
PKI. Oleh karena itu, Soeharto langsung memimpin operasi menumpas terhadap
pasukan G30S. dalam waktu 3 hari kekuatan militer G30S dihancurkan dan sejumlah
pimpinan utama ditangkap seperti Untung, Brigjen Soepardjo, Kolonel Abdul
Latief, Letkol Udara Heru Atmojo, dan Mayor Udara Sujono.
Desakan
agar Presiden Soekarno membubarkan PKI semakin menguat setelah terbentuknya
Front Pancasila pada tanggal 23 Oktober 1965. Front Pancasila adalah gabungan
partai maupun ormas, seperti NU, IPKI, Partindo, PSII,Pertin, PNI,
Muhammadiyah, Soksi dan Gasbiindo. Subchan Z.E dari Nu terpilih sebagai Ketua
Badan Pekerja dan Harry Tjan Silalahi dari partai katolik menjadi sekretaris
badan pekerja.
Dua
hari setelah pembentukan front Pancasila, pada tanggal 25 oktober 1965para
aktivis mahasiswa membentuk Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indinesia (KAMI). Tujuannya untuk menyatukan seluruh mahasiswa
yang berdemonstrasi mengutuk aksi pembunuhan oleh G30S dan menuntut pembubaran
PKI karena menjadi dalang G30S.
Pusat
kegiatan KAMI berada di kampus Universitas
Indobesia, Salemba, Jakarta Pusat. Usia KAMI hanya empat bulan.Pada
tanggal 26 Februari 1966, KAMI di bubarkan oleh presiden Soekarno.Demonstrasi
KAMI yang terpenting adalah unjuk rasa pada tanggal 10 januari 1966 di
Jakarta.Mereka mengajukan tiga tuntutan yaitu, Pembubaran PKI, pergantian
seluruh menteri yang bersimpati atau menjadi bagian dari G30S/PKI, dan penurunan
harga. Ketiga tuntutan ini di kenal Tritura ( tiga tuntutan rakyat) dan diikuti oleh ribuan pengunjuk rasa.
Ada
dua respon yang diberikan pemerintah, yaitu oleh wakil Perdana Mentri Pertama/
Menteri Luar Negeri/ Kepala Badan Pusat Inteljen Dr. Soebandrio, dan Presiden
Soekarno. Pada tanggal 21 Februari 1966 Presiden Soekarno berusaha memenuhi
salah satu tuntutan Trituradengan melakukan tuntutan perombakan kabinet.
Soekarno menamakan cabinet barunya dengan nama cabinet Dwikora yang di
sempurnakan. Namun para menteri yang diganti justru mereka yang termasuk anti
G30S/PKI. Oleh karena itu KAMI menolaknya dan menamakan kabinet Gestapu (
gerakan September 30, nama lain dari G30S/PKI ) atau kabinet semen ( Kabinet Seratus Menteri) karena berjumlah
102 menteri.
Soekarno
tidak menghiraukan keberatan KAMI.Pada tanggal 24 Februari 1966 di adakan
upacara Pelantikan Kabinet Dwikora yang di sempurnakan di Istana.Pada tanggal
11 Maret 1966 diadakan sidang Kabinet pertama di Istana.Penolakan Soekarno
membubarkan PKI telah menyebabkan kejatuhannya melalui sidang Istimewa MPRS
bulan maret 1967.
BAB III
PENUTUP
Salah
satu cabang Ilmu Pengetahuan Sosial adalah Sejarah, pada pembahasan makalah ini
kami telah membahas tentang “Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum dan Sesudah
Kemerdekaan”.Hal ini memang sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita saat
ini, karena para pahlawan Indonesia telah mengorbankan segalanya untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia ini.
Semoga
dengan tersusunnya makalah yang kami
buat ini, para pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana perjuangan
para pahlawan bangsa Indonesia dalam rangka merebut kemerdekaan dari penjajah.
Dan kami juga berharap para pemuda-pemudi dapat menjadi penerus bangsa yang
baik dan selalu mengenang perjuangan pahlawan Indonesia.
KESIMPULAN
Perjuangan
bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan sangatlah panjang. Mulai dari
penjajah dari Benua Eropa sampai Benua Asia, rata-rata para penjajah yang
datang ke Indonesia berawal ingin mengambil hasil bumi Indonesia karena
Indonesia yang sangat kaya dengan hasil bumi. Tetapi kebaikan masyarakat
Indoesia yang menerima mereka (penjajah) di manfaatkan dengan niat jelek dan
diperlakukan dengan semena-mena salah satunya seperti pekerja paksa (romusa dan
rodi).
Daftar Pustaka
Hapsari,
Ratna.2006. Eksplorasi Sejarah Indonesia
dan Dunia.Jakarta: Erlangga.
Badrika,
I Wayan.2006.Sejarah.Jakarta:
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar